Rupiah Melemah ke Rp16.550, Asing Kabur Rp8 Triliun
KLIK WARTAKU – Rupiah kembali tertekan hingga menembus Rp16.550 per dolar AS pada pembukaan Jumat (19/9/2025), memperpanjang pelemahan dari penutupan Kamis di Rp16.500.
Sentimen global yang rapuh dan arus modal asing yang deras keluar menjadi pemicu utama guncangan pasar.
Data Bank Indonesia menunjukkan investor asing kabur besar-besaran.
Sepanjang 15–18 September, nonresiden membukukan jual neto Rp8,12 triliun, terdiri atas Rp5,49 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp2,79 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Pembelian tipis Rp0,16 triliun di pasar saham tak mampu menahan arus keluar modal.
Tekanan ini membuat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia—indikator risiko utang negara—melonjak ke 70,17 basis poin, naik dari 67,72 bps sepekan sebelumnya. Yield SBN 10 tahun pun sempat turun ke 6,27% sebelum naik lagi ke 6,29%, menandakan volatilitas tajam di pasar obligasi.
Dari eksternal, indeks dolar AS (DXY) melemah ke 97,35, namun yield US Treasury 10 tahun justru merangkak ke 4,104%, menambah daya tarik aset Amerika Serikat di tengah ketidakpastian global.
Secara kumulatif sepanjang 2025, pelarian dana asing kian mengkhawatirkan: jual neto Rp59,73 triliun di pasar saham dan Rp119,62 triliun di SRBI.
Hanya SBN yang mencatat beli neto Rp41,82 triliun, tetapi belum cukup mengimbangi tekanan rupiah.
Bank Indonesia menegaskan tetap memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan bauran kebijakan demi menjaga ketahanan eksternal ekonomi.
Namun, laju pelemahan rupiah dan derasnya arus keluar modal memicu kekhawatiran pasar akan potensi krisis keuangan baru. **
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini