Rp6,6 Triliun Digelontorkan, Danantara Taruhan Besar Selamatkan Garuda Indonesia
KLIK WARTAKU – Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia melalui anak usahanya, Danantara Asset Management, secara resmi menyalurkan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai US$405 juta atau sekitar Rp6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia Tbk dan anak perusahaannya, Citilink.
Langkah ini menjadi tonggak strategi restrukturisasi lanjutan, menyusul fase pemulihan yang telah dijalankan sejak 2022.
Sebagian besar dana, sekitar Rp4,82 triliun, dialokasikan untuk Citilink dalam rangka mendukung aktivitas perawatan dan restorasi armada.
Sementara Garuda Indonesia memperoleh dana bersih sekitar Rp1,82 triliun untuk memenuhi kebutuhan MRO (maintenance, repair & overhaul).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyambut baik suntikan ini sebagai wujud komitmen kuat Danantara untuk mendorong transformasi operasional dan keuangan maskapai menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.
Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa model pendanaan ini bukan semata bantuan keuangan, melainkan representasi mandat transformasi perusahaan negara berbasis prinsip tata kelola dan akuntabilitas.
Danantara akan bekerja sama dengan Garuda melalui evaluasi berkala, memastikan setiap tahapan berjalan sesuai target dan mengacu pada standar profesional.
Reaksi pasar pun positif: saham Garuda Indonesia (GIAA) melonjak lebih dari 10% pada Rabu siang, dipicu antisipasi pasar terhadap perbaikan kinerja dan ekspektasi keberlanjutan dari pendanaan tersebut.
Volume transaksi yang tinggi menunjukkan kepercayaan investor terhadap sentimen fundamental yang mulai pulih.
Penggunaan dana ini difokuskan untuk memperbaiki kesiapan operasional armada, baik Garuda sebagai full‑service carrier maupun Citilink sebagai low‑cost carrier.
Proses penyaluran tahap awal ini merupakan bagian dari paket dukungan finansial total US$1 miliar yang disiapkan Danantara untuk menopang transformasi menyeluruh Garuda Group.
Dengan modal segar dan strategi yang jelas, Danantara berharap tahun 2026 menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia. Efisiensi operasional, penguatan tata kelola, dan kesiapan armada menjadi pilar utama dalam mengembalikan maskapai pelat merah ini ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage