Robot AI Ai-Da Bikin Lukisan Raja Charles III, Picu Pertanyaan tentang Masa Depan Manusia
KLIKWARTAKU — Dunia seni dan teknologi kembali dikejutkan dengan karya terbaru dari Ai-Da, robot berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang mampu melukis potret secara realistis. Karya terbarunya? Potret Raja Charles III.
Ai-Da adalah hasil ciptaan Aidan Meller, seorang pakar seni modern dan kontemporer dari Oxford, dan dibangun oleh perusahaan teknologi Engineered Arts di Inggris. Robot humanoid ini dilengkapi kamera di matanya, yang memungkinkan dia menangkap citra, menganalisisnya melalui algoritma AI, dan mengarahkan lengannya untuk melukis secara real-time.
“Ai-Da mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan besar tentang hubungan kita dengan teknologi dan diri kita sendiri,” ujar Meller.
Seni yang Mengusik Kesadaran
Dengan tampilannya yang menyerupai manusia dan kemampuannya berdialog, Ai-Da telah menjadi ikon diskusi tentang batas antara manusia dan mesin.
“Orang-orang masih membayangkan robot ala tahun 1950-an, padahal kenyataannya sangat berbeda. Anda baru benar-benar menyadari perubahan zaman ini ketika robot menatap mata Anda dan menyebut nama Anda,” kata Meller.
Ai-Da tak hanya dikenal karena tampilannya yang futuristik, tapi juga karena keterlibatannya dalam acara internasional, seperti AI for Good Global Summit PBB di Jenewa.
Pada tahun 2024, Ai-Da menciptakan triptych Alan Turing, tokoh penting dalam sejarah komputasi, yang berhasil terjual lebih dari £1 juta di lelang. Tahun ini, ia memilih Raja Charles III sebagai subjek utama.
“Kami merasa Raja Charles adalah sosok yang tepat untuk menggambarkan peran manusia dalam perubahan lingkungan dan teknologi,” tambah Meller. Meski belum pernah bertemu langsung, karya tersebut telah mendapat persetujuan dari Istana Buckingham.
Robot yang Memilih Subjek Sendiri
Menariknya, Ai-Da memilih sendiri siapa yang akan ia lukis. “Kami cukup bertanya padanya,” ungkap Meller.
Ai-Da yang terhubung ke internet bisa berbicara panjang lebar tentang tokoh-tokoh dunia berkat basis data yang luas, dan dari situ lahirlah karya seninya.
Tahun sebelumnya, Ai-Da juga melukis potret Ratu Elizabeth II, ibunda Raja Charles.
Siapa yang Lebih Robotik?
Setelah enam tahun bekerja bersama Ai-Da, Meller menyatakan bahwa pelajaran terbesar bukan tentang seberapa “manusiawi” Ai-Da, melainkan:
“Justru seberapa ‘robotik’ kita sebenarnya. Karya Ai-Da menjadi semacam provokasi yang mengajak kita merenung: di mana posisi kita di tengah dunia yang semakin digerakkan oleh teknologi?”
Ai-Da bukan sekadar robot pelukis. Ia adalah simbol dari pertanyaan besar: apakah masa depan seni (dan bahkan kemanusiaan) masih sepenuhnya milik manusia?***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage