klikwartaku.com
Beranda Internasional Ribuan Warga Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan di Kanada Meluas

Ribuan Warga Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan di Kanada Meluas

Ilustrasi kebakaran hutan di Kanada meluas

KLIKWARTAKU – Sekitar 17.000 orang terpaksa mengungsi dari Provinsi Manitoba, Kanada, akibat kebakaran hutan yang menyebar cepat di berbagai wilayah negara tersebut. Pesawat militer dan helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi penduduk dari daerah-daerah terpencil. Sementara petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api yang terus membesar.

Cuaca panas dan kering diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang. Asap tebal dari lebih dari 188 titik kebakaran, menurut pejabat setempat telah menyebar ke seluruh Kanada bahkan hingga ke beberapa bagian Amerika Serikat.

Provinsi Saskatchewan dan Manitoba telah menyatakan status darurat selama satu bulan ke depan dan meminta bantuan internasional untuk memadamkan kebakaran tersebut. Di Saskatchewan, terdapat 17 titik kebakaran aktif hingga Sabtu 31 Mei 2025, delapan di antaranya diklasifikasikan sebagai tidak terkendali.

Pusat Antar-Lembaga Pemadam Kebakaran Hutan Kanada (CIFFC) menyebut kondisi kebakaran di provinsi tersebut sebagai ekstrem. Perdana Menteri Saskatchewan, Scott Moe, memperingatkan dalam konferensi pers bahwa jumlah pengungsi yang saat ini mencapai 8.000 jiwa bisa meningkat menjadi 10.000 jika kondisi cuaca kering terus berlanjut.

“Empat hingga tujuh hari ke depan sangat krusial sampai kita melihat perubahan pola cuaca dan akhirnya hujan lebat di wilayah utara,” kata Moe.

Wilayah lain seperti Alberta dan British Columbia juga telah mengeluarkan perintah evakuasi karena kebakaran terus meluas. Evakuasi warga dari komunitas adat First Nations di wilayah utara Pukatawagan disebut sebagai situasi yang berkembang sangat cepat.

Angkatan Bersenjata Kanada, Layanan Kebakaran Hutan Manitoba, serta Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Manitoba telah menggunakan pesawat militer dan helikopter untuk membawa warga ke tempat aman dari komunitas utara tersebut.

“Skala dan kompleksitas evakuasi udara ini tidak bisa diremehkan, demikian pula dengan dedikasi luar biasa dari tim-tim yang menjalankannya,” kata Perdana Menteri Mark Carney.

Di kota Flin Flon, Manitoba, yang berpenduduk sekitar 5.000 orang, kini hanya tersisa petugas pemadam kebakaran dan pekerja pendukung di lokasi. Menurut laporan situasi kebakaran provinsi, saat ini ada 25 titik kebakaran aktif di Manitoba, dengan 11 di antaranya dikategorikan di luar kendali.

Danielle Desjardins, ahli meteorologi dari Environment and Climate Change Canada yang berbasis di Winnipeg, mengatakan bahwa prakiraan cuaca untuk kedua provinsi tidak memberikan harapan. Meskipun diperkirakan akan ada front dingin yang memasuki beberapa bagian Saskatchewan, wilayah yang sedang terbakar justru tidak akan mendapat hujan.

“Berita buruknya, front dingin ini akan disertai angin kencang,” ujar Desjardins. Sedangkan kombinasi angin, panas, dan kurangnya curah hujan menciptakan kondisi ideal untuk penyebaran api.

Asap dari kebakaran ini juga menyebabkan sekitar 22 juta warga Amerika terkena peringatan kualitas udara akhir pekan ini. Di bagian utara Minnesota, warga diperingatkan bahwa tingkat asap dapat mencapai level tidak sehat bagi siapa pun. Sementara wilayah lain di negara bagian tersebut diberi peringatan kualitas udara bagi kelompok sensitif hingga Senin malam 1 Juni 2025.

Kanada mengalami musim kebakaran hutan terburuk dalam sejarahnya pada tahun 2023, dengan lebih dari 42 juta acre (sekitar 17,3 juta hektar) lahan yang terbakar.

Meskipun kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di banyak wilayah termasuk Kanada, perubahan iklim membuat kondisi cuaca yang memicu dan mempercepat penyebaran api menjadi lebih mungkin terjadi, menurut badan iklim PBB.

Panas ekstrem dan berkepanjangan menyerap kelembapan dari tanah dan vegetasi, menjadikannya lebih rentan terbakar.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan