Ribuan Warga Gaza Mengungsi Akibat Serangan Israel, Warga Israel Gelar Aksi Protes Nasional
KLIKWARTAKU — Situasi kemanusiaan di Gaza City semakin memburuk setelah serangan tanpa henti Israel memaksa ribuan warga meninggalkan distrik Zeitoun. Otoritas setempat menyebut kondisi di kawasan itu kini “katastrofis” dengan 80 persen infrastruktur kota rusak dan rumah sakit hanya beroperasi 20 persen dari kapasitas akibat kekurangan obat-obatan serta pasokan medis.
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan sedikitnya 40 orang tewas pada Sabtu 16 Agustus 2025 di berbagai wilayah Gaza. Dari jumlah tersebut, 13 korban tewas ditembak pasukan Israel saat menunggu bantuan makanan di lokasi distribusi. PBB mencatat sedikitnya 1.760 warga Palestina terbunuh saat mencari makanan sejak akhir Mei.
Distrik Zeitoun yang dihuni sekitar 50.000 orang kini hampir tidak memiliki akses air maupun pangan. Warga melaporkan ledakan akibat serangan udara dan tembakan tank terdengar tanpa henti. “Kami tidak tahu lagi rasanya tidur,” ujar Ghassan Kashko, warga setempat yang berlindung di sekolah bersama keluarganya.
Pemerintah Israel berencana memindahkan lebih dari satu juta warga Gaza City ke kamp pengungsian di selatan. Badan militer Israel, COGAT, menyebut pihaknya akan kembali mengizinkan pengiriman tenda dan perlengkapan darurat ke Gaza sebagai bagian dari persiapan relokasi massal.
Namun, rencana pendudukan Gaza City menuai penolakan internasional, termasuk dari Dewan Keamanan PBB yang mengecam langkah tersebut. PBB juga memperingatkan kelaparan masif tengah terjadi di Gaza, dengan 251 kematian akibat malnutrisi tercatat hingga kini, termasuk 108 anak-anak.
Sementara itu, di Israel, ribuan orang turun ke jalan dalam aksi mogok nasional menentang rencana pendudukan Gaza City. Aksi ini dipimpin keluarga sandera yang menuntut kesepakatan pembebasan, karena khawatir operasi militer semakin membahayakan nyawa mereka. Di Tel Aviv dan Yerusalem, jalan-jalan utama diblokir, layanan kereta terganggu, dan banyak bisnis terpaksa tutup.
“Saatnya mengakhiri perang, membebaskan para sandera, dan membawa Israel menuju stabilitas di Timur Tengah,” ujar Doron Wilfand, seorang pemandu wisata yang ikut aksi di Yerusalem.
Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 251 lainnya, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang diakui PBB sebagai sumber kredibel.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage