RI Gencar Perkuat Ahli Perdagangan Dunia, Gandeng Dua Lembaga Internasional di Jenewa
KLIK WARTAKU – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas Indonesia di bidang hukum World Trade Organization (WTO) untuk menghadapi dinamika perdagangan global yang kian kompleks.
Dalam pertemuan dengan Direktur Eksekutif Advisory Centre on WTO Law (ACWL) Niall Meagher di Jenewa, Rabu (17/9), Roro menekankan perlunya kerja sama berkelanjutan berupa bantuan teknis dan pelatihan.
“Kami mengapresiasi kolaborasi pada lokakarya penyelesaian sengketa perdagangan yang digelar Juni 2025 di Jakarta. Lokakarya itu bermanfaat bagi lebih dari 40 pejabat pemerintah Indonesia,” ujar Roro.
Ia menilai ACWL memiliki peran strategis mendukung negara berkembang agar memahami dinamika perdagangan global, termasuk tantangan tarif Amerika Serikat dan kebijakan lingkungan proteksionis yang kerap menghambat integrasi negara berkembang ke rantai perdagangan dunia.
Niall Meagher menyambut baik kolaborasi dengan Indonesia yang telah terjalin sejak penanganan sengketa dagang Indonesia–Korea Selatan terkait produk kertas.
“Program peningkatan kapasitas ACWL dilakukan berdasarkan permintaan. Indonesia bisa mengajukan kegiatan sesuai kebutuhan,” jelas Niall.
Dua hari kemudian, Jumat (19/9), Roro melanjutkan diplomasi perdagangan dengan bertemu Direktur World Trade Institute (WTI) Isabelle Van Damme.
Pertemuan membahas penanganan sengketa Indonesia di WTO dan kaitannya dengan perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
“Kami berdiskusi mendalam mengenai perkembangan perdagangan internasional, termasuk hambatan non-tarif dari negara-negara maju di Uni Eropa, khususnya terkait kebijakan keberlanjutan dan perubahan iklim,” papar Roro.
Roro juga mengapresiasi peran WTI sebagai lembaga akademik bereputasi internasional dalam pengembangan keahlian global di bidang hukum dan kebijakan perdagangan.
Keduanya sepakat menjajaki program beasiswa penuh WTI bagi mahasiswa Indonesia, khususnya pada bidang hukum WTO dan isu perdagangan internasional.
Isabelle menegaskan WTI, sebagai center of excellence University of Bern sejak 1999, siap menyediakan pendidikan, pelatihan, dan pertukaran keilmuan berkelas dunia.
Dukungan pendanaan Swiss National Science Foundation sejak 2009 semakin memperkuat peran WTI sebagai pusat studi dan penelitian interdisipliner untuk tata kelola ekonomi global, perdagangan, investasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Kerja sama strategis dengan ACWL dan WTI diharapkan memperkuat kapasitas Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dagang dan merespons perubahan lanskap perdagangan global yang kian proteksionis. **
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini