Rekaman Kokpit Buka Misteri Kecelakaan Air India 171: Siapa Matikan Mesin?
KLIKWARTAKU — Investigasi awal kecelakaan tragis Air India Penerbangan 171 yang menewaskan 260 orang di Ahmedabad pada Juni lalu mengungkap temuan mengejutkan: rekaman suara dari kokpit menunjukkan kedua sakelar kendali bahan bakar tiba-tiba berpindah ke posisi “cut-off” hanya beberapa detik setelah lepas landas—secara efektif memutus suplai bahan bakar ke mesin dan menyebabkan keduanya mati mendadak.
Dalam rekaman kokpit yang didapat penyelidik, terdengar salah satu pilot bertanya, “Kenapa kamu matikan bahan bakar?”, namun dibalas bahwa ia tidak melakukannya. Identitas suara masih belum bisa dipastikan. Saat kejadian, kopilot diketahui sedang menerbangkan pesawat, sementara kapten bertugas mengawasi.
Meski sakelar sempat dikembalikan ke posisi normal, hanya satu mesin yang mulai mendapatkan tenaga, sementara yang satu lagi belum pulih saat pesawat jatuh ke permukiman padat di Ahmedabad, hanya kurang dari satu menit setelah mengudara.
Misteri Semakin Dalam
Yang membuat kasus ini semakin misterius adalah sistem sakelar bahan bakar pada Boeing 787 Dreamliner dirancang agar tidak mudah terpencet secara tak sengaja. Menurut penyelidik, sakelar tersebut harus diangkat sebelum bisa digeser, dan dilindungi oleh pelindung logam agar tak mudah tersentuh.
“Menyalakan dua sakelar sekaligus dalam satu gerakan hampir mustahil,” kata seorang penyelidik kecelakaan dari Kanada. Hal ini menimbulkan dugaan: apakah sakelar dimatikan secara sengaja, atau karena kesalahan sistem?
Ada Apa dengan Sakelar Bahan Bakar?
Laporan juga menyinggung buletin dari FAA Amerika Serikat tahun 2018 yang menyatakan beberapa sakelar bahan bakar Boeing mungkin terpasang dengan fitur penguncinya tidak aktif. Meski tidak dianggap cukup berbahaya untuk diwajibkan diperbaiki, informasi ini membuat penyelidik bertanya-tanya.
“Apa artinya fitur pengunci dinonaktifkan? Apakah sakelar bisa bergerak sendiri karena getaran atau gangguan elektronik?” ujar Shawn Pruchnicki, pakar keselamatan penerbangan dari Ohio State University.
Mesin Mati, RAT Keluar, Roda Tak Terangkat
Laporan menunjukkan bahwa Ram Air Turbine (RAT)—baling-baling kecil darurat—telah keluar, menandakan kehilangan daya total di pesawat. Selain itu, roda pendaratan ditemukan masih dalam posisi terbuka, mendukung analisis bahwa pilot tak sempat menarik tuas roda karena fokus pada penanganan darurat.
Salah satu pilot Boeing 787 menyebut bahwa dalam keadaan kehilangan mesin total di ketinggian rendah, prioritas utama adalah mencari tempat darurat untuk mendarat, bukan menarik roda.
Masih Banyak Pertanyaan
Meski laporan awal telah dirilis, keluarga korban menyatakan kekecewaan. “Laporan ini seperti brosur produk, bukan jawaban,” kata Imtiyaz Ali, yang kehilangan empat anggota keluarganya dalam kecelakaan tersebut.
Para penyelidik menekankan pentingnya identifikasi suara dalam rekaman kokpit dan mendesak agar standar global mewajibkan adanya kamera kokpit untuk melihat secara langsung siapa yang menyentuh instrumen saat kejadian kritis.
Sampel bahan bakar juga dinyatakan aman, dan tidak ada indikasi awal kegagalan mekanis pada mesin. Penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan apakah ini kelalaian manusia, kesalahan sistem, atau mungkin kombinasi keduanya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage