Reaksi Inggris dan Eropa Terhadap Kebijakan Tarif 50 Persen Impor Baja Trump
KLIKWARTAKU – Hingga Mei 2025, volume impor dan tingkat produksi baja mentah AS belum banyak berubah sejak sebelum kenaikan tarif. Namun menurut American Iron and Steel Institute, impor baja anjlok 17 persen pada April dibandingkan Maret. Perusahaan-perusahaan yang menjual logam ke AS memperkirakan penurunan yang lebih tajam akan terjadi setelah pengumuman Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari 25 persen menjadi 50 persen. Langkah ini merupakan kenaikan tarif kedua sejak Maret terhadap dua komoditas penting yang digunakan dalam berbagai industri, mulai dari otomotif hingga makanan kaleng. Trump mengatakan kebijakan ini bertujuan untuk mengamankan masa depan industri baja Amerika.
Namun langkah AS pada bulan Maret lalu telah mendorong Kanada dan Uni Eropa mempersiapkan aksi balasan berupa tarif terhadap produk AS. Pada Selasa, juru bicara Komisi Eropa untuk urusan ekonomi dan perdagangan, Olof Gill, mengatakan pihaknya sedang dalam negosiasi intensif dengan AS untuk mencapai kesepakatan. “Kami berharap AS membatalkan ancaman tarif terbaru ini, seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Tapi itu masih harus dilihat,” katanya.
Di Inggris, pengumuman Trump menambah tekanan pada pemerintah untuk segera menyelesaikan kesepakatan dagang yang sedang dinegosiasikan dengan AS, yang sebelumnya diharapkan bisa melindungi ekspor baja Inggris dari tarif.
Menteri Perdagangan Inggris, Jonathan Reynolds, bertemu dengan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, di Paris pada hari Selasa. Kantornya menyatakan senang bahwa negosiasi telah mengamankan posisi ekspor baja Inggris. “Kami akan terus bekerja sama dengan AS untuk menerapkan kesepakatan ini, yang akan mencabut tarif 25 persen atas baja Inggris,” ujarnya.
Gareth Stace, Direktur Jenderal UK Steel, mengatakan bahwa para anggotanya sudah mengalami pembatalan dan penundaan pesanan akibat tarif 25 persen sejak Maret. Ia memperingatkan bahwa tarif 50 persen akan menjadi bencana besar bagi ekspor Inggris ke AS, yang menyumbang sekitar 7 persen dari total ekspor baja Inggris. “Dengan tarif 50 persen, pasar langsung tertutup. Sebagian besar, jika tidak semua, pesanan kami akan dibatalkan,” kesalnya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage