klikwartaku.com
Beranda Internasional Ratusan Ribu Pekerja Italia Gelar Mogok Nasional Dukung Palestina di Gaza

Ratusan Ribu Pekerja Italia Gelar Mogok Nasional Dukung Palestina di Gaza

Ratusan ribu pekerja di Italia turun ke jalan dan melakukan mogok nasional sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza. Foto: Tangkapan layar YouTube DRM News

KLIKWARTAKU — Ratusan ribu pekerja di Italia melakukan mogok nasional pada Jumat 3 Oktober 2025 sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza. Tidak seperti biasanya, aksi ini bukan menuntut kenaikan gaji atau perbaikan kondisi kerja, melainkan sebagai protes atas serangan Israel ke Jalur Gaza.

Kementerian Dalam Negeri Italia mencatat sekitar 400.000 orang berpartisipasi dalam aksi di 29 lokasi, sementara serikat pekerja mengklaim jumlahnya empat kali lipat lebih besar. Para demonstran mengusung spanduk bertuliskan “Stop the Massacre” dan “Hands off the Flotilla!”.

Gelombang kemarahan meningkat setelah militer Israel mencegat armada kapal yang membawa puluhan politisi serta aktivis Eropa dan mencegah mereka mengirimkan bantuan makanan serta obat-obatan ke Gaza. Di antara rombongan terdapat lebih dari 40 warga Italia.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengkritik mogok tersebut dengan alasan mengganggu kehidupan masyarakat dan tidak membantu perjuangan Palestina. Deputinya, Matteo Salvini, bahkan menyebut aksi itu ilegal dan mengancam memberi sanksi kepada penyelenggara.

Namun, massa tetap turun ke jalan. Di Milan dan Bologna, aksi sempat ricuh ketika demonstran melempari polisi dengan batu hingga berujung gas air mata. Di Pisa, sekelompok demonstran menyalakan flare berwarna-warni dan menerobos landasan bandara hingga penerbangan tertunda. Sementara di Naples, pekerja pelabuhan memblokade akses dermaga, dan di Turin, rel kereta ditutup dengan barikade logam.

Aksi serupa juga berlangsung di kota-kota besar Eropa lain, mulai dari Den Haag hingga Madrid. Di Roma, ribuan orang menggelar aksi damai. Bahkan, sebuah patung Paus Yohanes Paulus II di dekat Stasiun Termini dipakaikan syal Palestina sebagai simbol solidaritas.

Ketua Partai Demokrat Elly Schlein menilai aksi ini sebagai wajah terbaik Italia. Ia menuding Meloni gagal bersikap tegas atas “kejahatan pemerintah Israel” di Gaza dan menyebut memalukan jika Italia tidak bergabung dengan negara-negara yang telah mengakui Palestina sebagai negara.

Meski Meloni menegaskan dukungannya pada proposal perdamaian Gaza yang digagas Presiden Donald Trump, ia mengakui sudah terlalu banyak korban sipil dan menilai respons Israel terhadap serangan Hamas 2023 “melebihi prinsip proporsionalitas”.

Pengamat politik Giovanni Orsina menilai gelombang protes ini menjadi tanda kebangkitan gerakan kiri Italia dan semakin menekan pemerintah. “Ini menunjukkan militansi yang signifikan. Pemerintah jelas merasa terdesak,” katanya.

Sementara itu, empat politisi Italia yang dideportasi Israel usai ditahan di armada bantuan Gaza telah kembali ke Roma dan disambut hangat keluarga. Namun, lebih dari 40 warga Italia lain masih ditahan, sementara muatan bantuan telah disita dan akses kemanusiaan ke Gaza tetap terbatas.

Bagi banyak aktivis, aksi ini tetap dianggap kemenangan moral. “Kami merasa tak berdaya melihat penderitaan di Gaza, tapi armada bantuan, protes, dan mogok ini memberi harapan,” kata Benedetta Scuderi, anggota Parlemen Eropa dari Green Left Alliance.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan