klikwartaku.com
Beranda Internasional Putin Sebut Hubungan Rusia-China Capai Level Tertinggi, Xi Jinping Sambut dengan Parade Militer Raksasa

Putin Sebut Hubungan Rusia-China Capai Level Tertinggi, Xi Jinping Sambut dengan Parade Militer Raksasa

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut hubungan Rusia dan China berada di level “belum pernah terjadi sebelumnya” usai bertemu Xi Jinping di Beijing. Foto: Tangkapan layar YouTube CNN

KLIKWARTAKU — Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa hubungan Rusia dengan China berada pada level yang “belum pernah terjadi sebelumnya” usai bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing, Selasa 2 September 2025. Pertemuan ini berlangsung sehari sebelum China menggelar parade militer terbesar dalam sejarahnya untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Asia.

Dalam pertemuan di Great Hall of the People, Putin menyebut Xi sebagai “sahabat dekat” dan menekankan eratnya komunikasi strategis antara Moskow dan Beijing. “Hubungan Rusia-China kini berada pada tingkat yang sangat tinggi. Kami selalu bersama dulu, dan tetap bersama sekarang,” ujar Putin melalui rekaman yang dirilis Kremlin.

Xi Jinping membalas dengan menegaskan bahwa hubungan kedua negara mampu bertahan menghadapi dinamika global. “China siap bekerja sama dengan Rusia untuk mendorong terbentuknya tata kelola global yang lebih adil dan masuk akal,” kata Xi.

Selain menguatkan kerja sama energi, Rusia berencana meningkatkan pasokan gas ke China hingga 106 miliar meter kubik per tahun setelah seluruh proyek selesai. Sebagai imbalan, Beijing akan memberikan fasilitas bebas visa bagi pemegang paspor Rusia selama satu tahun percobaan mulai 15 September.

Pertemuan tersebut juga digelar di tengah kritik keras terhadap Barat. Baik Xi maupun Putin sama-sama menuding Amerika Serikat dan sekutunya sebagai pihak yang memicu ketegangan global. Xi menyerukan negara anggota Shanghai Cooperation Organisation (SCO) untuk menolak “mentalitas Perang Dingin”, sementara Putin menyebut forum tersebut sebagai fondasi sistem baru untuk menggantikan model Euro-Atlantik yang dianggap usang.

Momen ini semakin menarik karena pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dipastikan hadir dalam parade militer hari Rabu 3 September. Kehadiran Kim menjadi kunjungan internasional multilateral pertamanya, sekaligus pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara menghadiri parade militer di China sejak 1959.

Parade akbar ini akan menampilkan puluhan ribu pasukan yang berbaris di ibu kota Beijing, di tengah sorotan dunia atas eratnya solidaritas antara China, Rusia, dan Korea Utara. Sementara itu, sebagian besar pemimpin Barat memilih absen sebagai bentuk protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Hubungan Rusia-China kini kian menunjukkan pergeseran geopolitik global, dengan Beijing berusaha tampil sebagai kekuatan diplomatik sekaligus mitra ekonomi strategis bagi Moskow di tengah tekanan sanksi internasional.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan