klikwartaku.com
Beranda Internasional Puluhan Tewas dalam Bentrokan Sektarian antara Druze dan Bedouin di Suriah Selatan

Puluhan Tewas dalam Bentrokan Sektarian antara Druze dan Bedouin di Suriah Selatan

Ilustrasi bentrokan bersenjata antara milisi Druze dan suku Bedouin di Suweida, Suriah selatan.

KLIKWARTAKU — Gelombang kekerasan kembali melanda Suriah selatan setelah bentrokan berdarah antara milisi Druze dan suku Bedouin meletus di kota Suweida, yang mayoritas penduduknya berasal dari komunitas Druze. Bentrokan ini terjadi pada Minggu (waktu setempat), menyusul penculikan seorang pedagang Druze di jalan raya menuju Damaskus dua hari sebelumnya.

Puluhan orang dilaporkan tewas, sementara lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan media lokal dan kelompok pemantau hak asasi manusia.

Bentrokan bermula di Distrik al-Maqwas, yang dihuni oleh komunitas Bedouin, ketika milisi Druze mengepung dan merebut wilayah tersebut. Konflik cepat meluas ke desa-desa sekitar Suweida, terutama di wilayah barat dan utara kota.

Kelompok pemantau berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), melaporkan bahwa kota-kota seperti Sumay dan Mazraah menjadi sasaran tembakan artileri, sementara penduduk desa Tayrah melarikan diri setelah rumah mereka dibakar oleh kelompok bersenjata.

Situasi memburuk pada Senin, saat serangan drone dan pengerahan pasukan pemerintah ke daerah timur provinsi Deraa memperburuk ketegangan. Menurut media aktivis Suwayda 24, serangan udara dan tembakan mortir kembali pecah, mengakhiri masa tenang yang sempat terjadi setelah negosiasi antara tokoh Bedouin dan Druze.

Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan bahwa ketidakhadiran institusi resmi yang efektif telah memperparah kekacauan dan memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut. Pemerintah berjanji akan melakukan intervensi langsung bersama Kementerian Pertahanan untuk meredakan konflik dan memulihkan ketertiban.

Gubernur Suweida, Mustapha al-Bakur, menyerukan warga untuk menahan diri dan mendukung upaya rekonsiliasi nasional. Para tokoh spiritual Druze juga mengimbau masyarakat agar menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi.

Dalam perkembangan terpisah, militer Israel mengonfirmasi mereka telah menggempur sejumlah tank Suriah yang dianggap bergerak menuju Suweida dan berpotensi mengancam komunitas Druze. Pernyataan militer Israel menyebutkan bahwa mereka terus memantau situasi di Suriah selatan dengan “tingkat kesiagaan tinggi”.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah berjanji akan melindungi komunitas Druze dari ancaman kekerasan sektarian di Suriah.

Bentrokan ini menjadi insiden sektarian terbaru sejak kelompok pemberontak Islamis menggulingkan rezim Bashar al-Assad pada Desember lalu. Sebelumnya, pada Mei lalu, lebih dari 130 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan serupa di pinggiran Damaskus dan Suweida antara milisi Druze, pasukan keamanan, dan kelompok Islamis sekutu pemerintah.

Pemerintah Suriah kemudian mencapai kesepakatan dengan milisi Druze untuk merekrut pasukan keamanan lokal dari kalangan mereka, namun hal itu tidak mampu mencegah pecahnya kekerasan kali ini.

Dengan kondisi yang terus memanas, masa depan provinsi Suweida sebagai wilayah otonom yang damai kini kembali dipertanyakan di tengah kekacauan yang mengancam keselamatan minoritas.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan