klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Produksi dan Konsumsi Biodiesel B40 Meningkat Tajam

Produksi dan Konsumsi Biodiesel B40 Meningkat Tajam

Ilustrasi mobil biodiesel. (Dibuat menggunakan Google Gemini)

KLIK WARTAKU – Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam produksi dan konsumsi biodiesel berbasis kelapa sawit dengan implementasi mandatori B40 sejak Januari 2025. Langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri sawit dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) memproyeksikan produksi biodiesel tahun 2025 mencapai 15,6 juta kiloliter, meningkat 16,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan implementasi B40, yang mencampurkan 40% biodiesel dalam solar.

Serapan minyak sawit mentah (CPO) untuk produksi biodiesel diperkirakan mencapai 13,5 juta ton, naik 18% dari tahun sebelumnya. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan produksi minyak sawit Indonesia tahun ini mencapai 53,6 juta ton, dengan konsumsi domestik termasuk untuk biodiesel sebesar 26,1 juta ton.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel untuk Juni 2025 sebesar Rp 12.890 per liter, turun Rp 852 dari Mei 2025. Penurunan ini mencerminkan fluktuasi harga CPO global dan efisiensi dalam rantai pasok biodiesel.

Peningkatan konsumsi domestik CPO untuk biodiesel berdampak pada penurunan volume ekspor minyak sawit. GAPKI memperkirakan ekspor tahun 2025 turun menjadi 27,5 juta ton dari 29,5 juta ton tahun sebelumnya. Namun, langkah ini dianggap strategis untuk mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Menuju B50 dan Tantangan Infrastruktur

Pemerintah dan APROBI tengah mempersiapkan transisi menuju mandatori B50 pada tahun 2026. Untuk itu, kapasitas produksi biodiesel perlu ditingkatkan sebesar 4 juta kiloliter dari kapasitas saat ini yang mencapai 19,6 juta kiloliter. Tantangan utama meliputi kebutuhan investasi infrastruktur, peningkatan kapasitas produksi, dan dukungan kebijakan yang konsisten.

Implementasi mandatori B40 menandai komitmen Indonesia dalam transisi energi bersih dan berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan yang kuat dan kolaborasi antara pemerintah dan industri, Indonesia siap melangkah menuju B50, memperkuat ketahanan energi nasional, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta perekonomian.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan