Presiden Prabowo Tegaskan Ketahanan Pangan Nasional Terjaga dengan Cadangan Terbesar Sepanjang Sejarah
KLIKWARTAKU – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan produksi pangan nasional saat ini berada dalam kondisi aman dan kuat. Ia menyebut cadangan pangan pemerintah kini mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.
“Alhamdulillah, arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan pangan pemerintah saat ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani juga meningkat,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden mengapresiasi kerja keras seluruh pihak, mulai dari kementerian terkait hingga TNI, Polri, dan Kejaksaan, yang bersama-sama menjaga stabilitas pangan nasional. Menurutnya, keberhasilan ini berkat transisi kepemimpinan yang mulus dari Presiden Joko Widodo ke dirinya, serta sinergi antarkementerian dan lembaga.
“Ini hasil kerja tim. Menteri Pertanian didukung kementerian lain, TNI, Polri, dan Kejaksaan. Kita menghadapi tantangan dari pihak-pihak yang punya agenda berbeda,” tambahnya.
Prabowo menegaskan kemandirian pangan adalah kunci kedaulatan bangsa. Ia yakin, bangsa yang tidak mampu memproduksi pangannya sendiri tidak bisa benar-benar merdeka.
“Kalau kita bisa amankan pangan, rakyat bisa makan setiap hari, minggu, bulan, dan tahun. Saya tidak percaya bangsa merdeka tanpa kemandirian pangan,” tegasnya.
Presiden juga mengingatkan bahaya aktor ekonomi yang hanya mengejar keuntungan pribadi dan berpotensi merugikan negara.
“Mereka bisa saja memiskinkan rakyat demi menghisap kekayaan kita. Tapi kita bukan anak kecil, kita tidak bisa dibohongi lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, BPS melaporkan produksi beras Januari-Juni 2025 mencapai 19,16 juta ton, naik 13,53 persen dari tahun sebelumnya. Triwulan III diperkirakan produksi mencapai 9,08 juta ton, naik 11,17 persen.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut sektor pertanian berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional dengan pertumbuhan 5,12 persen (year-on-year) dan 4,04 persen (quarter-to-quarter). Kontribusi sektor ini mencapai 13,83 persen terhadap PDB, menjadikannya sektor kedua terbesar setelah industri pengolahan.
“Di tengah ketidakpastian global, pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” kata Amran.
Pertumbuhan nilai tambah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan naik signifikan dari Rp361,5 triliun triwulan I menjadi Rp410,4 triliun triwulan II-2025.
“Dibawah arahan Presiden Prabowo, pemerintah berkomitmen kuat pada kemandirian pangan, keberpihakan pada petani, dan kebijakan yang berdampak langsung di lapangan sebagai dasar pembangunan pertanian yang berkelanjutan,” tutup Amran.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage