klikwartaku.com
Beranda Nasional Presiden Prabowo Prihatin Terkait Kebiasaan Anak Keluarga Kurang Mampu Hemat Buku Tulis

Presiden Prabowo Prihatin Terkait Kebiasaan Anak Keluarga Kurang Mampu Hemat Buku Tulis

Ilustrasi anak menulis di buku tulis/Pixabay

KLIKWARTAKU – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebiasaan sebagian anak dari keluarga kurang mampu yang terpaksa menulis dengan huruf kecil-kecil untuk menghemat penggunaan buku tulis.

Keprihatinan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam rapat mengenai kemajuan Program Sekolah Rakyat Merah Putih bersama jajaran kementerian pada Selasa 29 Juli 2025 malam. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui unggahan di media sosialnya pada Rabu 30 Juli 2025.

“Tadi malam, saat rapat membahas kemajuan Program Sekolah Rakyat Merah Putih, Presiden Prabowo menyampaikan perhatian dan keprihatinannya terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu yang sering terpaksa menulis dengan huruf kecil-kecil untuk menghemat penggunaan buku tulis,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menceritakan bahwa Presiden Prabowo sempat memeriksa tulisan tangannya di buku catatan pribadi selama rapat berlangsung untuk menilai kerapiannya.

“Presiden Prabowo memeriksa tulisan tangan saya. Untungnya, tulisan saya rapi dan baik di buku catatan Menkeu,” ungkap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa hingga pertengahan Juli 2025, sebanyak 63 Sekolah Rakyat telah resmi beroperasi dengan lebih dari 9.000 siswa yang telah diterima.

“Dari total 159 Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2025, 63 lokasi Sekolah Rakyat telah dimulai sejak 14 Juli 2025, dengan jumlah siswa yang diterima lebih dari 9.000 siswa,” jelas Menkeu.

Sebanyak 37 sekolah dijadwalkan akan diluncurkan pada 1 Agustus 2025, sementara 59 sekolah lainnya akan menyusul pada awal September 2025. Sebanyak 41 lokasi Sekolah Rakyat lainnya masih menunggu hasil pendataan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk kemudian disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebelum dilanjutkan ke tahap pembangunan.

Program prioritas ini dibiayai melalui APBN 2025 dengan anggaran sebesar Rp2,14 triliun. Alokasi anggaran diproyeksikan akan meningkat pada tahun 2026 seiring dengan perluasan cakupan dan peningkatan kualitas layanan pendidikan.

“Ini adalah langkah nyata untuk memihak kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan kualitas yang baik, sehingga mereka memiliki bekal untuk masa depan yang lebih cerah,” terang Sri Mulyani.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan