klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Prabowo Perintahkan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Lewat Koperasi Desa Berbasis Data Akurat

Prabowo Perintahkan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Lewat Koperasi Desa Berbasis Data Akurat

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya pada peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) dalam sebuah acara yang digelar di Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, pada Senin, 21 Juli 2025. Foto: BPMI Setpres/Rusman

 

KLIK WARTAKU – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran kabinet Merah Putih untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di desa melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025.

Salah satu langkah strategis yang akan ditempuh adalah penguatan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dengan dukungan data terintegrasi dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa sinkronisasi data desa menjadi pondasi utama agar program tepat sasaran.

“Kopdes/Kel Merah Putih ini akan langsung menyasar kantong-kantong kemiskinan, memutus rantai distribusi yang panjang, dan memberikan dampak sosial nyata,” ujar Budi Arie saat menerima audiensi Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Rabu (6/8).

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menambahkan, profil desa yang disediakan BPS akan membantu koperasi memetakan potensi ekonomi, termasuk distribusi komoditas strategis seperti pupuk bersubsidi.

“Dengan data yang akurat, penyaluran bantuan bisa lebih tepat dan efisien,” tegasnya.

Berdasarkan data BPS per Maret 2025, angka kemiskinan nasional tercatat 23,85 juta jiwa, turun dari 24,06 juta jiwa pada September 2024.

Dari jumlah tersebut, kemiskinan ekstrem mencapai 2,38 juta jiwa, atau berkurang 400 ribu jiwa dibanding Maret 2024.

Data rinci hingga tingkat desa akan menjadi acuan bagi Kopdes/Kel Merah Putih dalam merumuskan model bisnis dan strategi pengentasan kemiskinan.

Amalia menilai, program ini berpotensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi desa jika dipadukan dengan basis data yang kuat.

BPS juga menyiapkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk mengintegrasikan data sosial dan ekonomi dari berbagai sumber, serta membuka peluang penyediaan aplikasi pendataan koperasi yang terhubung dengan data sensus pertanian dan potensi desa.

“Dengan aliran data koperasi yang terpantau, kita bisa mengukur kontribusi Kopdes/Kel Merah Putih terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Amalia.

Kolaborasi Kemenkop dan BPS ini menjadi langkah awal mewujudkan instruksi Presiden untuk mempercepat penuntasan kemiskinan ekstrem secara terarah, berbasis data, dan berdampak nyata di desa.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan