Potret Marc Marquez Selebrasi Tari Pacu Jalur, Aura Farming Asal Indonesia Viral Mendunia
KLIKWARTAKU – Fenomena tarian aura farming ala bocah Pacu Jalur kian mendunia! Setelah viral di media sosial, kini aksi ikonik bocah yang menari lincah di ujung perahu tersebut berhasil ‘menyihir’ para atlet dunia, termasuk dua nama besar di dunia balap motor Marc Marquez dan Toprak Razgatlioglu.
Dunia MotoGP baru saja dikejutkan dengan selebrasi unik Marc Marquez usai memenangi MotoGP Jerman di Sachsenring. Marquez, yang tampil dominan dan menciptakan selisih waktu hingga 7 detik dari pesaing terdekat, merayakan kemenangan dengan gerakan tangan meliuk-liuk khas tarian Pacu Jalur.
Ia menirukan gaya renang penuh energi ala bocah Togak Luan yang berdiri di ujung perahu balap tradisional asal Riau tersebut.
Video selebrasi Marquez diunggah oleh akun resmi MotoGP dan Ducati Corse. Diiringi lagu ‘Young Black & Rich’ dari Melly Mike, aksi itu diberi caption singkat namun penuh makna
“Aura Farming celebration unlocked.”
Bukan hanya Marquez. Sebelumnya, pembalap WSBK asal Turki, Toprak Razgatlioglu, juga melakukan selebrasi serupa. Momen itu terjadi usai ia memenangi Race 1 di Sirkuit Donington Park, Inggris.
Dalam video yang viral, Toprak tampak menari dengan gerakan tangan yang sama, diakhiri pose tangan menembak yang menjadi ciri khasnya.
Caption-nya?
“Aura farmed at Donington Park.”
Singkat, padat, dan penuh referensi budaya internet.
Bahkan pembalap Moto2 asal Turki, Deniz Oncu, ikut terseret tren. Meski balapan dihentikan sebelum garis finis karena red flag, Oncu tetap merayakan kemenangannya di parc fermé dengan tarian aura farming yang lucu dan kaku, tapi tetap menghibur.
MotoGP pun ikut menggoda dengan tulisan:
“It’s all about aura.”
Dari Riau ke Dunia
Tarian aura farming yang dilakukan para pembalap ini sebenarnya merujuk pada posisi ikonik dalam lomba Pacu Jalur tradisi balap perahu khas Riau. Bocah kecil yang menari di ujung perahu disebut Togak Luan. Perannya bukan cuma aksesoris; ia adalah pemberi semangat dan pengatur ritme para pendayung.
Lewat gerakan energik dan semangat membara, sang Togak Luan mampu memompa motivasi tim untuk mendayung lebih cepat dan kompak.
Momen bocah Pacu Jalur itu sempat viral berkat ekspresi seriusnya saat menari dan bergaya seolah aura-nya sedang di-farm istilah yang familiar bagi para gamer.
Dalam dunia game seperti World of Warcraft, Fortnite, atau Elden Ring, farming adalah proses mengumpulkan item atau poin lewat aksi berulang. Nah, dari sinilah istilah aura farming lahir, mengumpulkan aura melalui ekspresi dan gerakan totalitas.
Tak berhenti di dunia balap, tren ini bahkan diikuti oleh sejumlah artis Hollywood dan influencer internasional yang ikut menirukan gerakan Togak Luan. Aura farming kini bukan sekadar momen viral, ia telah menjadi bahasa kemenangan baru lintas dunia.
Dan siapa sangka? Semua berawal dari seorang bocah kecil di atas perahu, menari tanpa tahu bahwa gerakannya kelak akan ditiru oleh para juara dunia.
Indonesia, lewat budaya dan tradisinya, kembali unjuk gigi di panggung global. Aura farming? Rasanya, baru saja dimulai.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage