Polusi Udara Delhi Ubah Warna Benteng Merah Jadi Hitam
KLIKWARTAKU — Polusi udara ekstrem di ibu kota India, Delhi, kini berdampak serius pada salah satu monumen paling ikonik warisan Mughal, Benteng Merah (Red Fort). Sebuah studi terbaru mengungkap terbentuknya “kerak hitam” pada dinding benteng akibat interaksi kimia antara polutan dan batu pasir merah yang menjadi bahan utama bangunan.
Penelitian yang dilakukan antara 2021 hingga 2023 oleh tim ilmuwan India dan Italia, serta dipublikasikan dalam jurnal Heritage, menemukan ketebalan kerak hitam tersebut berkisar antara 0,05 mm hingga 0,5 mm. Jika dibiarkan, lapisan itu bisa merusak ukiran halus, lengkungan, hingga detail arsitektur lainnya.
Dampak Serius Polusi di Situs Warisan
Delhi kerap menjadi sorotan dunia karena kualitas udaranya yang memburuk, terutama di musim dingin. Para konservasionis telah lama memperingatkan dampak polusi terhadap bangunan bersejarah, termasuk Taj Mahal yang warnanya memudar akibat polusi udara dan air, sebagaimana disorot Mahkamah Agung India pada 2018.
Pada Benteng Merah, para peneliti menemukan gejala pengelupasan dan pengeroposan di beberapa bagian dinding. Partikel PM2.5 dan PM10 menjadi penyebab utama karena menempel dan menumpuk pada permukaan batu, mengakibatkan perubahan warna menjadi gelap.
Seruan Konservasi Mendesak
Studi ini menegaskan pentingnya strategi konservasi segera untuk menyelamatkan Benteng Merah, termasuk penggunaan bahan pelindung batu atau sealant pada area yang paling terdampak.
“Proses pembentukan kerak hitam adalah fenomena progresif. Jika ditangani sejak awal, lapisan tipis masih dapat dihilangkan,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut.
Warisan Bersejarah Bernilai Tinggi
Benteng Merah, yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke-17, bukan hanya destinasi wisata populer tetapi juga simbol penting sejarah India. Dari tempat inilah, Perdana Menteri pertama India Jawaharlal Nehru mengibarkan bendera nasional pada 16 Agustus 1947, sehari setelah kemerdekaan dari Inggris.
Sejak saat itu, setiap peringatan Hari Kemerdekaan, perdana menteri India menyampaikan pidato kenegaraan dari tembok benteng megah tersebut. Kini, warisan budaya itu terancam jika langkah konservasi tidak segera diambil.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini