PM Selandia Baru Terkejut, Ajudannya Diduga Rekam Diam-Diam Perempuan dan Pekerja Seks

KLIKWARTAKU – Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, mengaku sangat terkejut setelah salah satu staf dekatnya mengundurkan diri akibat tuduhan serius telah diam-diam merekam perempuan dan pekerja seks.
Michael Forbes, Wakil Sekretaris Pers Utama PM Luxon, mengundurkan diri dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. “Saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada para perempuan yang telah saya sakiti,” ujarnya.
Kasus ini mencuat setelah seorang pekerja seks di Wellington menyadari bahwa ponsel milik Forbes merekam audio secara diam-diam saat ia berada di kamar mandi, menurut laporan media lokal Stuff awal pekan ini. Setelah diperiksa, ponsel tersebut ditemukan menyimpan lebih banyak foto dan video perempuan, serta rekaman audio dari sejumlah aktivitas seksual.
Laporan Stuff menyebutkan bahwa ada gambar-gambar perempuan yang diambil di pusat kebugaran dan supermarket, serta empat video perempuan di dalam rumah mereka yang tampaknya diambil secara diam-diam dari luar jendela. PM Luxon mengatakan kasus ini adalah sebuah kejutan total dan menegaskan bahwa ia memiliki toleransi nol terhadap perilaku yang membuat perempuan atau siapa pun merasa tidak aman.
“Simpati saya tertuju pada para perempuan yang mengungkap tuduhan ini dan yang merasa terancam akibat tindakan individu tersebut,” katanya pada Kamis 6 Juni 2025, sehari setelah pengunduran diri Forbes.
Luxon dan sejumlah pemimpin politik lainnya kini menyuarakan perlunya peninjauan dan kemungkinan perubahan terhadap undang-undang privasi untuk melindungi korban voyeurisme dengan lebih baik. Polisi mengonfirmasi mereka menerima pengaduan dari sebuah rumah bordil di Wellington pada Juli 2024, setelah foto-foto mencurigakan ditemukan di ponsel seorang klien. Namun, polisi saat itu memutuskan kasus tersebut tidak memenuhi ambang batas untuk penuntutan.
Menurut laporan Stuff, setelah Forbes ditegur oleh pekerja seks terkait rekaman audio, ia memberikan kata sandi ponselnya. Bersama pekerja seks lainnya, perempuan itu kemudian menemukan berbagai rekaman serupa serta koleksi foto dan video lainnya. Pada saat insiden itu terjadi, Forbes masih menjabat sebagai Sekretaris Pers untuk Menteri Pembangunan Sosial, Louise Upston. Ia baru menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pers Sementara untuk PM Luxon pada Februari 2025.
Baik Upston maupun Luxon mengaku tidak mengetahui pengaduan terhadap Forbes sebelumnya. Dalam pernyataannya, Forbes mengaku tengah mengalami spiral kehancuran akibat trauma dan stres yang belum terselesaikan saat insiden itu terjadi. Ia mengatakan telah mencari bantuan profesional, namun mengakui bahwa dirinya telah gagal membuat upaya tulus untuk meminta maaf saat itu.
PM Luxon pada Kamis juga menyerukan adanya tinjauan terhadap proses lintas-lembaga, setelah Kepala Polisi Richard Chambers mengungkapkan bahwa kepolisian telah mengetahui penyelidikan atas Forbes sejak Juli lalu, namun tidak memberi tahu para menteri. “Kita harus menjadikan insiden ini sebagai Pelajaran, memahami apa yang terjadi, bagaimana hal ini bisa terjadi, dan apa lagi yang bisa kita lakukan ke depannya,” tegas Luxon.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage