klikwartaku.com
Beranda Internasional PKK Bakar Senjata di Kuali Besi: Langkah Bersejarah Menuju Perdamaian dengan Turki

PKK Bakar Senjata di Kuali Besi: Langkah Bersejarah Menuju Perdamaian dengan Turki

Ilustrasi konflik bersenjata Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dengan pemerintah Turki akhirnya memulai proses damai

KLIKWARTAKU — Setelah lebih dari empat dekade konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) akhirnya memulai proses pelucutan senjata secara simbolis.

Dalam sebuah upacara bersejarah yang digelar di gua Jasana, sekitar 50 km dari kota Suleymaniyah, Kurdistan, Irak, puluhan pejuang PKK (baik pria maupun Wanita) memasukkan senjata mereka ke dalam kuali besar yang dibakar, menandai awal dari proses disarmament yang direncanakan berlangsung sepanjang musim panas.

“Kami secara sukarela menghancurkan senjata kami sebagai bentuk niat baik dan tekad,” ujar para pejuang dalam pernyataan resminya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut langkah ini sebagai langkah penting menuju Turki bebas terorisme.

Langkah Perdamaian Setelah 40 Tahun Konflik

Sejak tahun 1984, konflik bersenjata antara PKK dan pemerintah Turki telah menewaskan lebih dari 40.000 orang. PKK selama ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris.

Meski sebelumnya beberapa kali tercetus gencatan senjata, termasuk perjanjian Dolmabahce pada 2015, upaya perdamaian selalu kandas. Namun kali ini, ada harapan baru. Upacara pelucutan senjata ini disaksikan langsung oleh politisi dari Partai Dem pro-Kurdi, media internasional, dan otoritas regional.

Tokoh utama PKK yang telah dipenjara sejak 1999, Abdullah Ocalan, menyebut langkah ini sebagai transisi sukarela dari fase konflik bersenjata ke fase politik dan hukum demokratis.

Mengapa PKK Akhirnya Meletakkan Senjata?

Proses ini dipicu oleh seruan dari Devlet Bahçeli, sekutu nasionalis Erdogan, yang mendorong pembubaran PKK dalam rangka mewujudkan visi “Turki bebas teror”. Pemerintah Turki kemudian membuka jalur komunikasi dengan Ocalan melalui Partai Dem. Pada Februari, dua anggota parlemen dari Dem membacakan surat dari Ocalan yang menyerukan:

“Semua kelompok harus meletakkan senjata, dan PKK harus membubarkan diri.”

PKK pun merespons dengan mengumumkan gencatan senjata permanen, dan menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan misi historisnya. Menurut mereka, isu Kurdi kini bisa diselesaikan melalui jalur politik demokratis.

Ocalan Kembali Muncul dan Menjadi Simbol Damai

Dua hari sebelum upacara, Ocalan muncul dalam video publik pertamanya sejak 1999, mengenakan kaus polo Lacoste berwarna krem, menyampaikan pesan damai berdurasi tujuh menit. “Saya percaya pada kekuatan politik dan perdamaian sosial, bukan senjata,” ujarnya.

Kemunculannya segera viral, bahkan kaus yang dikenakannya menjadi tren di media sosial dan habis terjual di berbagai situs e-commerce.

Langkah Selanjutnya: Parlemen Turki dan Masa Depan Ocalan

Kini, sorotan beralih ke Parlemen Turki di Ankara, di mana sebuah komisi akan dibentuk untuk merumuskan langkah berikutnya. Keputusan final ada di tangan Presiden Erdogan, namun banyak pihak memperkirakan masa depan Ocalan di penjara Pulau Imrali juga akan dibahas di tahap akhir proses perdamaian.

Spekulasi juga berkembang bahwa proses ini bisa menjadi kunci dukungan politik bagi Erdogan dalam upayanya mengubah konstitusi dan membuka jalan untuk mencalonkan diri kembali pada pemilu 2028, meski AKP dan Partai Dem membantah adanya kesepakatan tersembunyi.

Apakah Ini Akhir Konflik?

Meski belum ada jaminan penuh, banyak pihak menyebut inilah peluang paling realistis untuk mengakhiri konflik Kurdi-Turki secara damai. Dengan adanya pelucutan senjata, dialog politik terbuka, dan pengakuan terhadap hak-hak Kurdi, masa depan baru mungkin tengah dibangun.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan