Pertumbuhan Jasa Laundry di Indonesia Melesat Tajam, Pengelolaan Limbah Jadi Tantangan
KLIK WARTAKU – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyatakan dukungan penuh terhadap industri jasa laundry agar mampu meningkatkan daya saing dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, meminta Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) untuk semakin fokus memberdayakan masyarakat menengah ke bawah. “Saat ini ASLI memiliki 21 DPD aktif dengan lebih dari 1.800 anggota resmi,” kata Temmy saat membuka Festival Laundry & Exhibition 2025 di Jakarta, Senin (25/8).
Industri laundry di bawah jaringan ASLI kini menyerap sekitar 34 ribu tenaga kerja, baik formal maupun informal. Pertumbuhan keanggotaan rata-rata 20% per tahun mencerminkan prospek usaha laundry sebagai sektor jasa modern yang makin menarik.
“Industri laundry bukan sekadar usaha sampingan, melainkan bagian penting dari ekosistem UMKM nasional,” ujarnya.
Meski berkembang pesat, sektor ini menghadapi tantangan, mulai dari standardisasi layanan, pengelolaan limbah, hingga akses pembiayaan dan digitalisasi. Temmy menilai program seperti Sekolah Bisnis Laundry (SBL) dapat menjadi solusi dalam membangun profesionalisme dan daya saing.
Kementerian UMKM berkomitmen mendukung industri laundry lewat pembiayaan inklusif, termasuk KUR tanpa agunan, mendorong pengelolaan limbah ramah lingkungan melalui Unit Pengolahan Limbah Bersama, serta integrasi layanan laundry ke dalam ekosistem digital UMKM.
“Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Cipta Kerja dan regulasi UMKM, di mana pemerintah wajib menghadirkan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan bagi pelaku usaha,” ujar Temmy.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini