Pertamina International Shipping Dorong Lompatan Maritim Nasional Lewat Efisiensi, Diversifikasi, dan Teknologi

KLIK WARTAKU – PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding Integrated Marine Logistics dari Pertamina Group, menegaskan posisinya sebagai pemain strategis dalam transformasi sektor maritim Indonesia.
Dalam forum bergengsi Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 di Jakarta, PIS memaparkan tiga strategi utama untuk mendongkrak daya saing global dan menjawab tantangan efisiensi serta keberlanjutan sektor laut.
Langkah ini selaras dengan pernyataan Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Arsenio Dominguez, yang mendorong aksi nyata di tengah tekanan perubahan iklim dan disrupsi teknologi.
Arsenio menyoroti bahwa Asia, khususnya Indonesia, memiliki potensi maritim yang belum tergarap optimal.
“Indonesia berada di posisi strategis. Dengan 40–60% perdagangan global terjadi di Asia dan Indonesia sebagai pemasok pelaut terbesar ketiga dunia, ini waktunya beralih dari wacana ke eksekusi,” ujar Arsenio dalam keynote speech-nya.
Ia menekankan urgensi investasi berkelanjutan dan digitalisasi dalam industri ini, baik dari sisi efisiensi pelayaran, pengelolaan pelabuhan, hingga keselamatan dan pengurangan jejak karbon.
PIS: Tiga Pilar Strategi Maritim Masa Depan
Menjawab tantangan itu, Direktur Keuangan PIS, Diah Kurniawati, menguraikan tiga pilar strategi PIS dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai logistik energi regional:
-
Peningkatan infrastruktur logistik domestik, khususnya pelabuhan dan terminal, untuk menguatkan ekosistem dalam negeri.
-
Diversifikasi lini bisnis, dengan mengembangkan pengangkutan komoditas seperti petrokimia dan dry bulk, tidak hanya terbatas pada minyak mentah.
-
Pengembangan teknologi dan SDM maritim guna memperkuat efisiensi operasional dan daya saing global. “Kami mendorong transformasi menyeluruh, dari kapal hingga pelabuhan, untuk menjadikan PIS pelaku utama rantai pasok energi Asia yang efisien dan berkelanjutan,” ujar Diah.
Green Shipping, Digitalisasi, dan Visi CFO
Dalam ajang IMW, PIS juga memamerkan berbagai inisiatif berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG), seperti proyek green shipping, green port, dan sistem pelacakan energi real-time yang memperkuat keselamatan pelaut serta efisiensi operasional.
Diah menambahkan, dari perspektif keuangan, transformasi ini bukan hanya soal profitabilitas, melainkan soal membentuk ekosistem industri logistik laut yang bersih dan cerdas.
“Visi saya sebagai CFO adalah menjadikan Indonesia pusat logistik maritim global berbasis digital dan energi bersih. Artinya, integrasi menyeluruh armada dan pelabuhan dengan teknologi dan sumber energi rendah karbon,” ujarnya.
Sinergi Pertamina Group: Dorong Transisi Energi Laut
PIS juga menekankan pentingnya sinergi dengan entitas lain di bawah Pertamina Group, seperti Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), dalam mempercepat adopsi energi bersih untuk mendukung transisi maritim rendah emisi.
Kolaborasi ini mencerminkan arah strategis global yang dikemukakan IMO: keberlanjutan sebagai standar baru daya saing sektor maritim.
Dari pembangunan pelabuhan hijau, digital twin kapal, hingga efisiensi logistik berbasis data.
Forum IMW 2025 menjadi panggung bagi Indonesia untuk menunjukkan keseriusan dalam membangun masa depan maritim yang hijau dan cerdas.
Dengan strategi konkret dari PIS, momentum ini menjadi langkah awal untuk mendorong posisi Indonesia naik kelas sebagai hub logistik energi kawasan.
“Alatnya sudah ada. Sekarang saatnya bergerak maju,” pungkas Arsenio.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage