Penghulu di Pasaman Rela Berenang Seberangi Sungai Demi Menikahkan Pasangan Catin
KLIKWARTAKU – Seorang penghulu di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjalankan tugas. Ahad Nasution, penghulu asal Jorong Batang, Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, rela berenang menyeberangi sungai demi menikahkan sepasang calon pengantin pada Sabtu 2 Agustus 2025.
Ahad ditugaskan oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Dua Koto, Fajri Watan untuk memimpin akad nikah pasangan calon pengantin. Jarak dari pusat kecamatan ke lokasi acara mencapai sekitar 27 kilometer, melewati jalan terjal dan licin dengan menggunakan ojek.
Setibanya di tepi sungai yang menjadi satu-satunya akses menuju Jorong Batang Kundur, Ahad mendapati jembatan penghubung putus akibat hujan deras. Tak ingin mengecewakan kedua mempelai, ia memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.
“Karena catin sudah menunggu dan ini adalah tugas negara, saya harus tetap menempuh medan yang cukup rawan ini,” ujar Ahad di Pasaman, Senin 4 Agustus 2025.
Ia mengaku telah menyiapkan pakaian ganti setelah sebelumnya mendapat informasi dari warga soal kondisi jembatan.
Dengan bantuan warga, Ahad berenang menyeberangi sungai berarus deras. Setibanya di seberang, ojek lain sudah menunggu untuk mengantarnya ke lokasi akad. Sesampainya di Batang Kundur, ia disambut tokoh adat setempat, Sumarno, dan langsung memimpin prosesi akad nikah yang berjalan lancar dan khidmat. Acara selesai sekitar pukul 11.30 WIB, disaksikan keluarga besar kedua mempelai serta tokoh masyarakat.
Karena hujan belum reda dan arus sungai semakin deras, warga menyarankan agar Ahad tidak kembali menyeberang dan memilih bermalam di desa demi keselamatan.
“Ini pengalaman yang sangat berkesan. Semua saya lakukan dengan tulus dan amanah sebagai abdi negara. Berkait-rakit ke hulu, berenang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” tuturnya.
Aksi Ahad mendapat apresiasi dari pemerintah. Afief Mundzir, Kepala Subdirektorat Bina Kepenghuluan, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, menyebut dedikasi tersebut sebagai potret nyata pengabdian seorang penghulu.
“Penghulu adalah representasi negara yang hadir dalam momen paling sakral warga. Keteladanan seperti yang ditunjukkan Ahad menjadi inspirasi, bahwa pelayanan keagamaan bukan sekadar formalitas, tapi panggilan jiwa,” ujar Afief.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage