klikwartaku.com
Beranda Nasional Pemerintah Pusat Perkuat Penanganan Karhutla di Kalimantan Barat

Pemerintah Pusat Perkuat Penanganan Karhutla di Kalimantan Barat

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, melakukan tinjauan udara lokasi titik api Provinsi Kalimantan Barat

KLIKWARTAKU — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda wilayah Kalimantan Barat mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Banyaknya titik api yang terpantau melalui citra satelit serta hasil patroli darat dan udara mendorong percepatan koordinasi lintas sektor.

Penanganan karhutla di Kalimantan Barat menjadi prioritas nasional, mengingat posisi geografis provinsi ini yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat untuk memastikan dukungan pemerintah pusat terhadap upaya penanggulangan karhutla.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Pangdam XII/Tanjungpura, serta Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dalam peninjauan udara menggunakan helikopter, Kepala BNPB menyaksikan langsung sejumlah titik api yang masih aktif. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Kalbar, hingga 31 Mei 2025, total luas lahan terdampak karhutla mencapai 1.149,02 hektaredengan wilayah terdampak terluas berada di Kabupaten Ketapang.

Setelah peninjauan, rapat koordinasi percepatan penanganan karhutla digelar di Kantor Gubernur Kalimantan Barat bersama seluruh jajaran pemerintah daerah dan Forkopimda.

“Karhutla merupakan isu strategis yang menjadi perhatian Presiden. Ini harus menjadi prioritas kita bersama,” tegas Suharyanto.

Ia menginstruksikan pembentukan satuan tugas darat yang diperkuat personel TNI-Polri untuk mencegah pembakaran ulang.

“Saya minta setiap kodim menyiapkan 50 babinsa. Jika kurang, bisa ditambah dari Polda. Saya mendapat laporan bahwa lahan yang telah dipadamkan melalui Operasi Modifikasi Cuaca dan water bombing kembali dibakar pada malam hari. Ini harus dicegah,” lanjutnya.

BNPB memastikan dukungan penuh, baik dari sisi operasi darat maupun udara. Untuk periode 30 Juli–3 Agustus 2025, BNPB mengerahkan 1 unit pesawat Cessna Caravan, 2 helikopter patroli, dan 2 helikopter water bombing.

Dukungan tambahan berupa 1 unit pesawat Cessna Caravan juga dijadwalkan beroperasi selama 1–5 Agustus 2025. Operasi darat turut diperkuat dengan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dan pengeboman air melalui udara.

Sementara itu, berdasarkan pantauan BMKG dan laporan masyarakat per 31 Juli 2025, hujan dengan intensitas ringan mulai turun di sejumlah wilayah, seperti*Sanggau, Bengkayang, Sintang, Sambas, Sekadau, Singkawang dan Pontianak. BMKG juga menyatakan tidak terdeteksi adanya asap lintas batas dari wilayah Kalbar.

Menjelang puncak musim kemarau, BNPB mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk tetap siaga dan meningkatkan sinergi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.

“Kami minta Pangdam dan Kapolda tidak ragu menindak tegas pelaku pembakaran, sesuai ketentuan hukum. Tidak boleh lagi ada pembukaan lahan dengan cara membakar,” tegasnya.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan