Pemerintah Pusat dan Daerah Percepat Pemulihan Pascabanjir di Bali
KLIKWARTAKU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah bergerak cepat menangani dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Bali. Proses pemulihan dilakukan secara terpadu lintas kementerian dan lembaga, sesuai dengan kewenangan masing-masing.
“Semua kementerian dan lembaga sudah bergerak bersama pemerintah daerah untuk mempercepat perbaikan fasilitas umum dan rumah warga,” kata Kepala BNPB, Suharyanto, di Denpasar, Jumat 12 September 2025.
BNPB mengoordinasikan penanganan darurat dan pemulihan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007. Lembaga ini juga memastikan agar pelayanan dasar bagi warga terdampak dapat segera dipulihkan.
Dalam penanganan pengungsi, BNPB telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial yang bertanggung jawab atas penyediaan dapur umum dan distribusi bantuan. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, dijadwalkan mengunjungi lokasi terdampak hari ini.
Adapun perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), didukung oleh personel TNI dan Polri. Kerusakan sekolah akan ditangani oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), sedangkan perbaikan sarana ibadah oleh Kementerian Agama.
“Semua sudah terstruktur dengan baik. Kita hadir langsung di lapangan untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Hingga saat ini, tim gabungan masih menghimpun data rinci mengenai kerusakan. Namun, data sementara mencatat sedikitnya 474 unit kios dan ruko terdampak. Penanganan bangunan terdampak masih membutuhkan koordinasi lebih lanjut.
Bencana banjir terjadi setelah hujan lebat melanda Bali selama lebih dari 24 jam sejak Selasa 9 September 2025, diperparah oleh gangguan gelombang ekuatorial Rossby. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan mencapai 385 milimeter, atau setara dengan rata-rata curah hujan satu bulan.
BNPB melaporkan, hingga Kamis 11 September 2025 malam, banjir ini menyebabkan 16 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, dan 562 warga mengungsi ke sejumlah titik pengungsian, termasuk posko darurat, sekolah, dan balai desa
Untuk mendukung kebutuhan para penyintas dan mempercepat pemulihan, BNPB telah menyalurkan bantuan berupa 200 selimut, 200 matras, 300 paket sembako, 50 tenda keluarga, 2 tenda pengungsi, 1 perahu karet bermesin, dan 3 pompa air
Suharyanto menambahkan, kejadian ini menjadi peringatan penting atas risiko perubahan iklim dan perlunya perencanaan tata ruang yang lebih tangguh terhadap bencana.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini