klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Pemerintah Optimistis Jaga Ketahanan Ekonomi di Tengah Risiko Global

Pemerintah Optimistis Jaga Ketahanan Ekonomi di Tengah Risiko Global

 

KLIK WARTAKU – Kondisi perekonomian global saat ini masih dibayangi risiko ketidakpastian akibat ambiguitas kebijakan perdagangan, peningkatan tensi geopolitik, volatilitas pasar keuangan, hingga lemahnya permintaan dunia.

Meski demikian, Indonesia tetap menatap optimistis kemampuan menjaga daya tahan ekonomi, apalagi realisasi pertumbuhan kuartal I-2025 tercatat relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah terus menempuh terobosan melalui negosiasi perdagangan, perluasan layanan digital, peningkatan investasi asing, hingga reformasi struktural yang meliputi penyederhanaan regulasi, penguatan kompetisi, serta adopsi teknologi.

“Sejumlah indikator utama menunjukkan tren positif. Indeks kepercayaan konsumen meningkat, penjualan riil tetap terjaga, realisasi investasi mencapai Rp924,9 triliun sesuai target, sementara ekspor tumbuh 11,29% dan impor 4,28% dengan neraca perdagangan surplus USD4,1 miliar. Cadangan devisa pun masih aman di atas enam bulan impor,” ujarnya saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, Jumat (15/8).

Kualitas pertumbuhan juga tercermin dari indikator ketenagakerjaan.

Tingkat Pengangguran Terbuka turun menjadi 4,76% pada Februari 2025, dari 4,91% tahun sebelumnya.

Kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 1,26% menjadi 0,85% dalam setahun terakhir.

Pemerintah menekankan pentingnya stabilitas makro dan penciptaan lapangan kerja sebagai strategi utama penanggulangan kemiskinan.

Untuk 2026, tema RKP dan RAPBN diarahkan pada “Indonesia Tangguh dan Sejahtera” melalui kedaulatan pangan, energi, dan penguatan ekonomi rakyat.

Fokus utama kebijakan meliputi program makan bergizi gratis, pembangunan SDM, kesehatan, pengembangan desa, koperasi dan UMKM, hingga akselerasi investasi dan hilirisasi industri.

“Arahan Presiden jelas, kita dorong penciptaan lapangan kerja, pembangunan SDM, hilirisasi, dan industrialisasi,” tambah Airlangga.

Pemerintah juga berkomitmen membuka sumber pertumbuhan baru, termasuk diversifikasi pasar ekspor ke Afrika dan Timur Tengah, penguatan kerja sama multilateral, transformasi digital, ekonomi kreatif, hilirisasi industri semikonduktor, hingga transisi energi.

Dengan dukungan peningkatan investasi, belanja modal, dan stimulus fiskal yang efektif, target pertumbuhan 2025–2026 diyakini dapat tercapai.

“APBN diharapkan bisa dieksekusi lebih awal agar akselerasi ekonomi lebih besar. Presiden menekankan percepatan ini menjadi kunci agar perekonomian kita semakin tangguh,” pungkas Airlangga.

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain Menko Pangan, Menteri Keuangan, Mendagri, Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Kepala Badan Gizi Nasional, serta pejabat eselon I sejumlah kementerian/lembaga.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan