klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Pemerintah Dorong Hilirisasi Obat Bahan Alam Lewat Fasilitas HoW, Targetkan Kemandirian Industri Farmasi Nasional

Pemerintah Dorong Hilirisasi Obat Bahan Alam Lewat Fasilitas HoW, Targetkan Kemandirian Industri Farmasi Nasional

Ilustrasi tanaman obat

KLIK WARTAKU – Pemerintah terus memperkuat hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, termasuk keanekaragaman hayati, untuk menghasilkan produk obat bahan alam bernilai tambah tinggi.

Salah satu langkah konkretnya adalah pengembangan fasilitas House of Wellness (HoW) yang dibangun Kementerian Perindustrian di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK), Jakarta.

“Ini adalah momentum untuk mengangkat kekayaan hayati Indonesia menjadi produk obat herbal unggulan dengan standar global,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, dalam penandatanganan kerja sama pemanfaatan fasilitas HoW, Jumat (11/7).

Langkah ini dinilai akan menopang kemandirian sektor farmasi, sekaligus memperluas kontribusi industri berbasis alam terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Kolaborasi Pemerintah–Swasta untuk Produksi dan Inovasi

Dalam acara tersebut, BBSPJIKFK menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Aurora Alam Khatulistiwa, produsen bahan baku dan obat tradisional. Kolaborasi ini memungkinkan pemanfaatan penuh fasilitas HoW—termasuk bangunan, peralatan produksi, dan teknologi ekstraksi bahan alam.

Kerja sama ini juga melibatkan transfer teknologi dan pengetahuan, untuk memperkuat kapasitas industri lokal. Hingga kini, tercatat lebih dari 23.500 produk obat bahan alam telah terdaftar di Indonesia, termasuk 20 produk fitofarmaka—jenis obat herbal yang sudah melalui uji klinis.

“Kami ingin HoW jadi pusat kolaborasi dan inovasi nasional, bukan hanya tempat produksi,” ujar Kepala BBSPJIKFK Siti Rohmah Siregar.

Sertifikasi dan Akses Pasar Lebih Luas

Untuk memperluas akses pasar, BBSPJIKFK tengah mengajukan sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) ke BPOM, dengan fokus awal pada Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA). Sertifikasi ini menjadi kunci bagi pelaku industri dalam menembus pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.

“Sertifikasi CPOTB akan membuka peluang pasar yang lebih besar bagi obat bahan alam Indonesia,” tambah Siti.

Menjadi Model Bisnis Produksi Bersama

Direktur PT Aurora Alam Khatulistiwa Sapriyanto Ginting menyatakan, pihaknya siap memasarkan layanan HoW kepada pelaku industri lain, termasuk lewat skema kontrak produksi (maklon).

“Kami ingin HoW menjadi pusat layanan ekstraksi terbuka untuk industri nasional. Ini peluang untuk bangun kolaborasi skala besar,” ujarnya.

Potensi Industri Fitofarmaka Terus Tumbuh

Sejak diresmikan pada Februari 2024, fasilitas HoW telah jadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam membangun ketahanan kesehatan nasional. Melalui kegiatan seperti Awareness Fitofarmaka tahun lalu, Kemenperin mempertemukan pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan lain dalam upaya memperkuat rantai pasok obat bahan alam.

“Kami menyambut baik sinergi ini untuk mempercepat pemanfaatan fitofarmaka dan mendukung kesehatan masyarakat,” kata Staf Ahli Menko PMK Budiono Subambang, yang turut hadir dalam penandatanganan PKS.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan