klikwartaku.com
Beranda Internasional Pemangkasan Layanan Bus Picu Protes Warga Newcastle: Komunitas Terpecah dan Akses Terbatas

Pemangkasan Layanan Bus Picu Protes Warga Newcastle: Komunitas Terpecah dan Akses Terbatas

Bus Q3 melayani kawasan Great Park di Newcastle, Inggris. Foto: tangkapan layer YouTube KLH TV

KLIKWARTAKU — Keputusan kontroversial untuk memangkas layanan bus Q3 yang sebelumnya melayani kawasan Great Park di Newcastle, Inggris, menuai kecaman luas dari warga. Mereka menyebut pemangkasan ini telah memecah komunitas dan menyebabkan kesulitan akses ke layanan penting di wilayah Gosforth.

Sejak September 2024, sebagian besar wilayah Great Park tidak lagi dijangkau oleh bus Q3 milik operator Go North East, memicu lebih dari 3.600 tanda tangan petisi dan ratusan keluhan resmi.

“Ini bukan hanya soal ketidaknyamanan. Ini merusak dan diskriminatif,” ujar Sharon Pitkethly, warga setempat, saat menyampaikan petisi di depan Dewan Kota Newcastle, Rabu lalu.

Menurutnya, keputusan tersebut diambil tanpa konsultasi yang berarti dan mengakibatkan isolasi bagi warga, peningkatan lalu lintas kendaraan pribadi, serta dampak negatif terhadap lingkungan dan solidaritas komunitas.

“Kami menuntut tindakan segera melalui kajian yang adil, inklusif, dan transparan,” tegasnya.

Layanan Pengganti dan Polemik Baru

Sebagai pengganti Q3, pihak pengelola kawasan menghadirkan layanan baru yaitu Stagecoach 49. Namun, layanan ini dinilai warga tidak sebanding, karena frekuensinya lebih rendah dan cakupan wilayahnya terbatas.

Layanan bus di kawasan tersebut didanai dari dana kompensasi pembangunan (section 106) oleh pengembang properti dan diawasi oleh Transport Advisory Board yang terdiri dari konsorsium pengembang Newcastle Great Park, Dewan Kota, dan operator transportasi Nexus.

Tanggapan Pemerintah Kota

Anggota dewan dari Partai Buruh, Juna Sathian, mengakui bahwa penghapusan layanan Q3 terjadi karena rute sebelumnya terlalu mahal untuk dijalankan akibat menurunnya jumlah penumpang.

“Kami ingin menciptakan layanan yang bisa mandiri secara finansial tanpa terus bergantung pada dana publik,” ujar Sathian.

Meski demikian, ia mengakui kurangnya konsultasi publik dalam proses pengambilan keputusan dan berjanji akan memperbaikinya ke depan.

“Beberapa bagian Great Park kini memiliki koneksi bus yang lebih baik, termasuk akses baru ke Kingston Park dan waktu tempuh ke pusat kota yang tetap kompetitif,” tambahnya.

Dewan Kota Newcastle disebut sedang aktif menjajaki berbagai opsi untuk meningkatkan akses transportasi publik di kawasan tersebut.

Transportasi dan Kehidupan Warga

Bagi banyak warga, ketiadaan layanan bus memadai berarti harus bergantung pada mobil pribadi, yang tidak hanya meningkatkan polusi tetapi juga membebani kelompok rentan seperti manula, anak sekolah, dan mereka yang tidak memiliki kendaraan.

Kasus ini menjadi cerminan penting tentang bagaimana kebijakan transportasi publik yang kurang partisipatif bisa berdampak besar pada kualitas hidup masyarakat dan kohesi sosial.

Akankah suara warga didengar? Atau perubahan ini akan tetap berlanjut meski mengorbankan komunitas?***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan