Pelantikan Pengurus Ranting NU di Sungai Ambawang: Hangat, Meriah, dan Penuh Pesan

KLIKWARTAKU – Sungai Ambawang kembali menorehkan catatan sejarah penting. Pada Ahad, 24 Agustus 2025, keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) se-Kecamatan Sungai Ambawang berkumpul di Pondok Pesantren Mambaussalam, Parit Selamat, Desa Durian, untuk menyaksikan pelantikan 15 Pengurus Ranting NU masa khidmat 2025–2030.

Acara berlangsung penuh khidmat sekaligus hangat. Dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, hingga lantunan Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathan, suasana semakin terasa sakral saat prosesi ikrar pengurus dan penyerahan SK dilaksanakan.

Sambutan Penuh Semangat dari Para Tokoh NU

Baca Juga:

Merasa Terasing? Ini 7 Kekuatan Tersembunyi yang Justru Dimiliki Orang yang Sering “Berbeda”

Satu per satu tokoh NU memberikan sambutan penuh makna. Ust. Suadi Noer selaku panitia membuka dengan penuh semangat, disusul Kyai Abdul Hafidz (Ketua MWC NU Sungai Ambawang), KH. Jauhari (Ketua PCNU Kubu Raya), hingga KH. Abdussalam (Rois PCNU Kubu Raya).

1. Jauhari memberikan apresiasi kepada Panitia dan MWC NU Sungai Ambawang yang dipimpin oleh KH. Abdul Hafid (Ketua Tanfidziyah) dan Kyai Warisi Dahlan (Rois Syuriah). Menurutnya, kolaborasi keduanya melahirkan chemistry apik antar pengurus sehingga kekuatan NU di Ambawang semakin solid. Ditambah lagi, basis Nahdliyyin yang besar menjadi energi penting untuk pergerakan NU ke depan.

Pada sesi pamungkas, KH. Abdussalam, M.Si., menyampaikan pesan mendalam.

“Bersyukurlah kita di NU, karena NU adalah Al-Firqatu An-Najiyah (الفرقة الناجية) atau golongan yang selamat. Pengurus Tanfidziyah di semua tingkatan harus pandai berkolaborasi, sedangkan Syuriyah menjaga dan mengawal program agar tetap lurus. NU adalah ranah pejuang, dan pejuang harus siap berkorban, baik waktu, tenaga, maupun materi,” tegasnya.

Baca Juga:

Introvert Cerdas, 8 Tantangan Unik yang Jarang Diketahui Orang

Kehadiran Banom dan Dukungan Semua Elemen

Kemeriahan acara semakin terasa dengan hadirnya badan otonom (Banom) NU seperti PAC Ansor, Muslimat, Fatayat, hingga IPNU-IPPNU. Banser yang terkenal militan juga tampak sigap menjaga keamanan. Kehadiran TNI-Polri serta para kepala desa sekitar menambah suasana kebersamaan, sekaligus memberi pesan bahwa NU di Sungai Ambawang telah mampu berkolaborasi erat dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

Harapan untuk 15 Pengurus Ranting Baru

Baca Juga:

2 Tahun Persiapan, World Press Photo Exhibition Perdana di Pontianak Pamerkan 42 Foto Terbaik dari Seluruh Dunia

Dengan dilantiknya 15 pengurus ranting ini, diharapkan semangat khidmat NU di Sungai Ambawang semakin kuat. Mereka akan menjadi ujung tombak perjuangan, menjaga marwah Ahlussunnah wal Jama’ah, sekaligus hadir langsung di tengah umat.

Pelantikan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga momentum memperkokoh peran NU di akar rumput. Dari sinilah perjuangan membumikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin terus berlanjut.

Baca Juga:

Tanda-Tanda Awal Kehamilan, Kenali Sejak Dini agar Lebih Siap Menyambut Si Kecil