klikwartaku.com
Beranda Internasional Pejabat Ethiopia Bantah Klaim Donald Trump Soal Pendanaan Bendungan Nile

Pejabat Ethiopia Bantah Klaim Donald Trump Soal Pendanaan Bendungan Nile

Pejabat Ethiopia membantah klaim Donald Trump yang menyebut AS membiayai pembangunan Bendungan Nile. Foto: tangkapan layar YouTube TRT Afrika

KLIKWARTAKU — Seorang pejabat tinggi Ethiopia membantah pernyataan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengklaim bahwa pembangunan Bendungan Renaissance Ethiopia (Gerd) di Sungai Nil didanai oleh AS. Pernyataan Trump dinilai tidak berdasar dan berpotensi memicu ketegangan diplomatik.

“Pernyataan Presiden Trump adalah klaim yang menyesatkan dan tidak berdasar. Bendungan ini dibangun tanpa bantuan asing,” tegas Fikrte Tamir, Wakil Direktur Kantor Koordinasi Gerd, dalam pernyataan pers pada Selasa 23 Juli 2025.

Pernyataan ini disampaikan menanggapi komentar Trump pekan lalu yang menyebut bendungan raksasa tersebut “dibangun dengan uang Amerika, sebagian besar.” Pernyataan itu kembali memunculkan kontroversi lama terkait proyek yang menjadi sumber ketegangan antara Ethiopia, Mesir, dan Sudan.

Bendungan Gerd (yang telah selesai sepenuhnya awal bulan ini dan mulai menghasilkan listrik sejak 2022) merupakan proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika. Terletak di Sungai Nil Biru, yang menyumbang 85 persen aliran Sungai Nil, bendungan ini membentang lebih dari satu mil dan memiliki tinggi 145 meter.

Proyek senilai US$4 miliar itu telah menjadi simbol nasionalisme dan kebanggaan rakyat Ethiopia. Dalam 14 tahun proses pembangunannya, pemerintah mengandalkan sumber dana dalam negeri melalui penjualan obligasi, pemotongan gaji pegawai, dan sumbangan dari diaspora Ethiopia di luar negeri.

Fikrte menambahkan bahwa tanggapan diplomatik terhadap klaim Trump harus dipertimbangkan secara matang. “Pemerintah perlu merespons secara diplomatis dan hati-hati,” ujarnya.

Meskipun Kantor Koordinasi Gerd bersifat semi-independen, beberapa kalangan mempertanyakan sejauh mana lembaga tersebut mengetahui kemungkinan adanya perjanjian antara pemerintah Ethiopia dan AS, jika memang ada.

Sampai berita ini ditulis, pemerintah Ethiopia belum secara resmi merespons klaim terbaru dari Trump, yang juga sempat membuat pernyataan serupa di platform Truth Social miliknya bulan lalu.

Trump menyebut bendungan itu “membahayakan aliran air ke Sungai Nil” dan “dibiayai secara bodoh oleh Amerika Serikat”, merujuk pada kekhawatiran Mesir dan Sudan terhadap dampak bendungan terhadap ketersediaan air mereka.

Namun, hingga kini, data menunjukkan proyek tersebut tetap mengandalkan pembiayaan domestik. Dalam setahun terakhir hingga 7 Juli, publik Ethiopia berhasil mengumpulkan 1,7 miliar birr (sekitar US$12,3 juta), menurut data Kantor Koordinasi Gerd.

Proyek ini sangat penting bagi Ethiopia, di mana lebih dari 60 persen penduduknya masih belum memiliki akses listrik. Namun, ketegangan regional diperkirakan terus berlanjut karena posisi geografis Gerd yang berpotensi mempengaruhi aliran Sungai Nil ke negara-negara hilir.

Klaim Trump yang dinilai tidak akurat ini dapat memperburuk hubungan diplomatik antara Ethiopia dan AS, serta menambah tekanan dalam konflik air yang telah berlangsung selama bertahun-tahun antara Ethiopia, Mesir, dan Sudan.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan