klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Para Pengusaha Nasional Apresiasi Prabowo atas Kesepakatan Dagang dengan AS dan Uni Eropa

Para Pengusaha Nasional Apresiasi Prabowo atas Kesepakatan Dagang dengan AS dan Uni Eropa

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, pada Minggu, 13 Juli 2025, di Gedung Europa, Brussel, Belgia. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

KLIK WARTAKU – Pelaku industri manufaktur nasional memberikan apresiasi tinggi terhadap Presiden Prabowo Subianto atas keberhasilannya menjalin kesepakatan tarif impor yang menguntungkan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kesepakatan itu diumumkan langsung melalui akun resmi Trump di Truth Social dan akun Instagram Gedung Putih, menandai komitmen bilateral melalui komunikasi langsung antarkepala negara.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut capaian ini sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing industri dalam negeri di pasar global.

“Para pelaku industri nasional sangat mengapresiasi capaian Bapak Presiden Prabowo dalam merundingkan kembali tarif impor Indonesia ke Amerika. Ini bukti nyata kepemimpinan beliau di kancah global,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/7).

Menurut Menperin, penyesuaian tarif impor ini akan menggairahkan sektor manufaktur Indonesia karena akses ekspor ke pasar Amerika kini terbuka lebih luas. Penurunan tarif terhadap komoditas ekspor manufaktur Indonesia dinilai akan langsung berdampak pada peningkatan utilisasi industri, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan struktur industri nasional.

Sepanjang tahun 2024, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai USD26,31 miliar atau hampir 10 persen dari total ekspor nasional. Dari sisi utilisasi industri, Indonesia mencatat angka 65,3 persen—memberi ruang besar bagi peningkatan produksi guna memenuhi permintaan ekspor baru.

“Indonesia juga mencatat surplus perdagangan sebesar USD14,34 miliar dengan Amerika tahun lalu, menyumbang hampir setengah dari total surplus nasional,” tambah Agus.

Di sektor manufaktur, sekitar 20 persen output Indonesia ditujukan untuk ekspor, dan sebagian besar di antaranya menuju pasar Amerika. Dengan kesepakatan tarif baru ini, Menperin optimistis industri padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki akan menikmati peningkatan permintaan dan penyerapan tenaga kerja.

Tak hanya dengan Amerika, pelaku industri juga menyambut baik tercapainya kesepakatan politik dalam perjanjian perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini dinilai akan membuka hambatan ekspor ke kawasan Eropa yang selama ini menjadi tantangan utama.

“IEU-CEPA sangat dinanti industri kita. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan ekspor ke Eropa dan menyaingi produk dari negara lain,” kata Agus.

Kesepakatan dagang dengan Amerika dan Uni Eropa ini, menurut Menperin, menandai babak baru penguatan ekosistem manufaktur nasional di bawah pemerintahan Prabowo.

“Presiden Prabowo adalah Presiden Indonesia pertama yang secara konkret memperkuat manufaktur berorientasi ekspor. Dengan fondasi ini, kita optimis industri akan mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029,” tutupnya.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan