Pangeran Harry Kunjungi Ukraina, Dukung Prajurit dan Warga yang Terluka Perang
KLIKWARTAKU — Pangeran Harry, Duke of Sussex, membuat kejutan dengan hadir langsung di Kyiv pada Jumat 13 September 2025, memenuhi undangan organisasi kemanusiaan Superhumans yang mendukung warga Ukraina dengan cedera serius akibat perang.
Harry tiba dengan kereta api dan disambut langsung oleh pendiri Superhumans, Olha Rudnieva, yang memberikan hadiah khas berupa podstakannik, tempat gelas perak tradisional di kereta Ukraina.
Dalam kunjungan ini, Harry menegaskan dirinya ingin melakukan “segalanya yang mungkin” untuk membantu pemulihan para prajurit dan warga sipil korban perang. “Anda akan merasa kehilangan arah, seakan tak punya tujuan. Jangan diam. Diam hanya akan menahan Anda dalam kegelapan,” ujarnya dalam diskusi di Museum Nasional Sejarah Ukraina pada Perang Dunia II.
Kunjungan tersebut juga mempertemukan Harry dengan sejumlah veteran, termasuk Vasyl Tamulis, yang mengaku sangat termotivasi setelah bertemu langsung dengan pendiri Invictus Games – kompetisi olahraga internasional bagi prajurit dan veteran yang terluka.
Selain itu, Harry bertemu secara pribadi dengan Menteri Urusan Veteran Ukraina, Natalia Kalmykova, serta menghadiri makan siang penggalangan dana untuk Superhumans Centre di Lviv.
Kunjungan ini bertepatan dengan kabar dari yayasan amal miliknya, Archewell, yang baru saja menyumbangkan $500.000 setara kurang lebih Rp7,6 miliar untuk membantu anak-anak korban perang di Ukraina dan Gaza, termasuk dukungan evakuasi medis dan pengembangan prostetik untuk anak muda.
Sejak awal invasi Rusia, keluarga Kerajaan Inggris menunjukkan dukungan kuat bagi Ukraina. Raja Charles sempat menerima Presiden Volodymyr Zelensky di Sandringham, sementara Pangeran William bertemu pengungsi Ukraina di Estonia.
Kunjungan Pangeran Harry ke Kyiv berlangsung bersamaan dengan kedatangan Menteri Luar Negeri Inggris Yvette Cooper, yang mengumumkan bantuan tambahan senilai £142 juta setara kurang lebih Rp2,81 triliun untuk infrastruktur energi dan komunitas rentan di Ukraina, serta 100 sanksi baru terhadap Rusia.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini