Pacaran Diam-diam Jadi Tren? Ini Alasannya Gen Z Tak Mau Pamer!
KLIKWARTAKU – Kalau dulu pamer kemesraan di media sosial dianggap bukti cinta, kini tren itu mulai bergeser, terutama di kalangan Gen Z. Fenomena “pacaran diam-diam” atau lowkey relationship tengah jadi gaya pacaran baru yang makin banyak diadopsi anak muda. Bukan karena malu atau tak yakin dengan hubungan, justru sebaliknya mereka merasa lebih nyaman tanpa sorotan publik.
Lalu, apa sih alasan di balik maraknya tren ini?
1. Tak Mau Drama dan Toxic Comment
Gen Z tumbuh di era media sosial, tapi mereka juga yang paling sadar akan bahayanya. Tak jarang, pasangan yang terlalu sering pamer justru jadi sasaran komentar netizen yang usil, hingga memicu drama yang tak perlu.
“Kadang kita cuma pengen jalan bareng tanpa harus mikir caption atau edit story. Kalau tiap momen harus dibagi ke publik, capek juga,” ujar Aurel (22), mahasiswa di Jakarta, saat diwawancara tim KLIKWARTAKU. Minggu, 29 Juni 2025
2. Privasi Jadi Prioritas
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z lebih aware soal batasan privasi. Mereka ingin menjalin hubungan yang sehat tanpa tekanan sosial. Pacaran diam-diam dinilai bisa menjaga keintiman tanpa campur tangan pihak luar.
“Menurutku, makin banyak yang tahu, makin besar ekspektasi dan tekanan. Aku dan pacarku sepakat untuk keep it private, bukan secret,” jelas Naufal (24), seorang content creator asal Bandung.
3. Tak Ingin ‘Overclaim’ Sebuah Hubungan
Bagi sebagian Gen Z, memamerkan pasangan sebelum ada komitmen serius dianggap riskan. Mereka lebih memilih memastikan arah hubungan terlebih dulu sebelum membagikannya ke publik.
“Pernah trauma pas udah sering upload bareng, eh putus. Rasanya kaya harus ngejelasin ke semua orang. Makanya sekarang lebih hati-hati,” ujar Clara (23), karyawan swasta di Surabaya.
4. Romansa Bukan Konsumsi Publik
Pacaran bagi Gen Z bukan soal validasi eksternal. Mereka lebih fokus pada kualitas hubungan ketimbang penilaian luar. Bahkan, banyak dari mereka yang memilih untuk tidak menyebutkan status pacaran secara terbuka.
Tren ini bukan berarti mereka tidak serius dalam hubungan, tetapi justru ingin menjalaninya secara otentik dan bebas dari tekanan sosial media.
Lowkey Bukan Low Love
Sosiolog dari Universitas Indonesia, Dr. Sari Permata, menyebut bahwa tren ini menunjukkan pergeseran pola pikir generasi muda yang lebih matang secara emosional.
“Mereka tak lagi melihat cinta sebagai sesuatu yang harus dipamerkan. Ada kesadaran untuk membangun hubungan yang kuat tanpa harus diumbar,” katanya.
Cinta Tak Harus Selalu Diunggah
Pacaran diam-diam tak berarti sembunyi-sembunyi. Bagi Gen Z, ini adalah bentuk kedewasaan dan cara menjaga hubungan agar tetap sehat. Karena pada akhirnya, cinta yang paling tulus bukan yang paling banyak likes, tapi yang paling banyak pengertian.
Jadi, kamu tim pamer atau tim pacaran diam-diam?
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage