klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Outlook Stabil, Tapi S&P Warning RI Soal Utang dan Ekspor

Outlook Stabil, Tapi S&P Warning RI Soal Utang dan Ekspor

S&P kembali tetapkan rating Indonesia di level BBB dengan outlook stabil, mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi RI.

KLIK WARTAKU – Lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings kembali mengafirmasi peringkat utang Indonesia di level BBB dengan outlook stabil, dalam keputusan yang diumumkan pada 29 Juli 2025.

Langkah ini mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan kredibilitas fiskal yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian global.

Dalam keterangan resminya, S&P menilai prospek pertumbuhan Indonesia tetap kuat, dengan dukungan kerangka kebijakan fiskal yang solid serta beban utang luar negeri dan pemerintah yang relatif rendah.

Komitmen pemerintah untuk menahan defisit fiskal tetap di bawah 3% dinilai krusial dalam mempertahankan kredibilitas fiskal jangka menengah.

“Afirmasi S&P atas sovereign credit rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil merefleksikan kepercayaan yang kuat dari pemangku kepentingan internasional terhadap stabilitas makroekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menanggapi keputusan tersebut.

Keyakinan investor internasional juga dipertegas oleh arah kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang terus digencarkan. Strategi ini tidak hanya memperkuat nilai tambah ekspor, tapi juga membantu menjaga stabilitas eksternal negara.

Namun demikian, S&P tetap menyampaikan peringatan. Peringkat Indonesia dapat ditekan turun jika rasio utang pemerintah terhadap PDB melewati batas 3% secara terus-menerus, atau jika porsi pembayaran bunga utang terhadap penerimaan negara melampaui 15%. Risiko lainnya termasuk pelemahan struktural pada sektor ekspor.

Ke depan, peningkatan peringkat Indonesia sangat bergantung pada kemampuan negara meningkatkan kapasitas pembayaran utang luar negeri—termasuk lewat diversifikasi ekspor dan pengurangan ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal.

Bank Indonesia menyatakan akan terus memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mengendalikan inflasi dalam target.

Selain itu, sinergi antara pemerintah dan otoritas moneter akan terus ditingkatkan dalam kerangka program nasional Asta Cita dan koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Dengan mempertahankan peringkat investment grade satu tingkat di atas ambang minimum, Indonesia tetap berada dalam radar positif investor global—meskipun dunia tengah menghadapi gejolak geopolitik dan pengetatan likuiditas global yang belum mereda.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan