Operasi PETI di Sekayam: Polisi Tutup Lubang Tambang Ilegal

KLIKWARTAKU — Kepolisian Sektor (Polsek) Sekayam melakukan penertiban terhadap aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), di Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, pada Minggu 28 September 2025.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Sekayam, AKP Sutikno, didampingi Kanit Reskrim Ipda Kornelius serta Kanit Intelkam Aipda Ardiansyah. Operasi juga melibatkan sejumlah personel gabungan untuk memastikan keamanan di lapangan.

Tim gabungan bergerak menuju Dusun Miruk, Desa Malenggang, yang diduga menjadi lokasi aktivitas tambang ilegal. Namun saat dilakukan pemeriksaan, petugas tidak menemukan pekerja maupun mesin yang beroperasi. Hanya terlihat beberapa tenda masih berdiri, menandakan lokasi tersebut sebelumnya memang sempat digunakan sebagai area pertambangan ilegal.

Baca Juga:

MBG Seharusnya Perkuat Sistem Gizi, Bukan Sekadar Bagi Makanan Gratis

Kapolsek Sekayam, AKP Sutikno, mengatakan dari informasi di lapangan, lahan tersebut diketahui milik seorang warga bernama Sukarso. Saat operasi berlangsung, yang bersangkutan tidak berada di lokasi. Diduga aktivitas PETI sudah berhenti sejak beberapa hari terakhir.

“Kami melakukan pembongkaran dan penutupan lubang tambang sebagai bentuk pencegahan. Walaupun tidak menemukan aktivitas, kami tidak ingin lokasi tersebut kembali digunakan oleh pelaku PETI,” kata Sutikno, Senin 29 September 2025 kemarin. .

Selain tindakan penertiban, lanjut dia, pihaknya mengedepankan langkah persuasif dengan memberikan imbauan kepada tokoh masyarakat dan tokoh adat Dusun Miruk untuk diajak menjaga lingkungan dan mencegah aktivitas tambang ilegal.

Baca Juga:

Hindari Hewan, Pemobil Tabrak Teras Rumah Warga di Sanggau

“Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk memutus rantai aktivitas PETI. Kami mengajak tokoh masyarakat dan tokoh adat agar bersama-sama menjaga wilayahnya dari aktivitas tambang emas ilegal yang merusak lingkungan dan melanggar hukum,” ucapnya.

Menurut dia, tambang ilegal tidak hanya merusak alam, tetapi juga bisa memicu konflik sosial, kecelakaan kerja, hingga ancaman hukum bagi pelaku. “Penegakan hukum ini kami lakukan untuk melindungi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya. ***

Baca Juga:

Polres Pelalawan Tangkap 2 Pengedar, Sita 1,5 Kg Ganja dan 28,67 Gram Sabu