klikwartaku.com
Beranda Teknologi OpenAI Hadirkan Kontrol Orangtua di ChatGPT, Biar Remaja Lebih Aman Saat Chatting dengan AI

OpenAI Hadirkan Kontrol Orangtua di ChatGPT, Biar Remaja Lebih Aman Saat Chatting dengan AI

Ilustrasi orang tua mengatur waktu penggunaan ChatGPT agar anak tidak begadang”

KLIK WARTAKU – ChatGPT makin populer di kalangan remaja, tapi juga bikin orang tua waswas. Nah, OpenAI akhirnya merespons keresahan itu dengan meluncurkan fitur kontrol orangtua alias parental control khusus untuk pengguna remaja.

Tujuannya? Supaya pengalaman ngobrol dengan AI terasa lebih aman, sehat, dan tentunya sesuai usia.

Fitur ini diumumkan OpenAI pada Senin (30/9), setelah munculnya banyak sorotan soal risiko penggunaan chatbot AI di kalangan anak muda. Bahkan di Amerika Serikat, Komisi Perdagangan Federal (FTC) sudah turun tangan menyelidiki perusahaan teknologi terkait potensi bahaya chatbot terhadap anak-anak dan remaja.

Bagaimana cara kerjanya?

Untuk mengaktifkan kontrol orangtua, baik orang tua maupun remaja perlu punya akun masing-masing. Nantinya, orang tua bisa mengirim undangan lewat email atau SMS untuk menghubungkan akun anak mereka, atau sebaliknya. Yang menarik, remaja masih bisa memutuskan tautan akun kapan saja, tapi… orang tua bakal langsung dapat notifikasi kalau itu terjadi.

Ada proteksi otomatis

Begitu akun ditautkan, akun remaja otomatis punya proteksi ekstra. Misalnya, ChatGPT akan membatasi konten grafis, permainan peran seksual, romantis atau kekerasan, sampai tantangan viral yang berisiko. Jadi, interaksi remaja dengan AI lebih “ramah usia”.

Meski begitu, OpenAI mengingatkan filter ini bukan berarti 100% aman. Karena kalau ada yang niat sengaja mencari celah, pagar pembatas ini tetap bisa ditembus. Makanya, mereka menyarankan orang tua tetap aktif ngobrol soal penggunaan AI yang sehat dengan anak-anak mereka.

Orang tua bisa atur jam “tidur” ChatGPT

Panel kontrol khusus orang tua juga cukup lengkap. Misalnya, kalau remaja suka begadang chatting dengan AI, orang tua bisa atur quiet time supaya ChatGPT otomatis nggak bisa dipakai lewat jam tidur. Selain itu, ada juga opsi untuk mematikan fitur memori AI, mode suara, bahkan kemampuan bikin atau edit gambar.

Ada sistem notifikasi darurat

Ini bagian paling serius. OpenAI menambahkan sistem notifikasi kalau ada tanda-tanda remaja mengalami tekanan berat atau bahkan berpikir menyakiti diri sendiri. Tim spesialis kecil akan meninjau kondisi itu, lalu menghubungi orang tua via email, SMS, atau push notification.

Namun, demi menjaga privasi, OpenAI menegaskan hanya info penting yang akan dibagikan ke orang tua atau pihak darurat. Jadi tetap ada batasan, tapi cukup untuk menyelamatkan situasi kalau terjadi hal genting.

Dengan langkah ini, OpenAI jelas berusaha bikin ChatGPT lebih aman digunakan anak muda. Tapi tentu, peran orang tua masih jadi kunci utama dalam mendampingi remaja saat berinteraksi dengan teknologi.

 

 

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan