Oasis Bangkit! Comeback Spektakuler Setelah 16 Tahun, Gallaghers Bakar Panggung Cardiff
KLIKWARTAKU — Setelah 16 tahun penuh drama, caci maki, dan perpecahan keluarga, Oasis resmi kembali dan mereka tampil lebih bertenaga dari sejak era keemasan mereka di tahun 90-an. Konser reuni mereka di Cardiff pada Jumat malam bukan hanya nostalgia, tapi sebuah penegasan: Oasis masih raja Britpop sejati.
Dihadiri oleh 70.000 penonton dari seluruh dunia, panggung terasa seperti mesin waktu. Mereka membuka konser dengan lagu “Hello” sambil menghentak lirik “It’s good to be back,” sebelum menghajar habis-habisan lagu-lagu legendaris seperti Acquiesce, Slide Away, dan Cigarettes and Alcohol.
Lagu Acquiesce (yang menampilkan vokal keduanya, Noel dan Liam Gallagher) terdengar seperti rekonsiliasi yang dibungkus dalam nada. “We need each other,” nyanyian itu terasa seperti pengakuan yang jujur setelah puluhan tahun saling lempar hinaan di media.
Liam tampil buas dan penuh gairah, menjelajahi panggung dengan intensitas bagaikan singa yang baru dilepas dari kandang. Suaranya kuat, penuh tenaga—menghapus keraguan tentang gangguan vokalnya akibat penyakit Hashimoto yang pernah melemahkannya.
Sementara itu, Noel tetap tampil kalem seperti biasa, ekspresinya lebih mirip dosen ekonomi daripada bintang rock, tapi magnet mereka tetap tak terbantahkan. Mereka mungkin tak saling sapa di atas panggung, tapi harmoni vokal mereka cukup membuat stadion bergemuruh oleh haru.
Kebangkitan emosional ini berpuncak saat lagu-lagu sakral seperti Wonderwall, Don’t Look Back in Anger, dan Champagne Supernova dibawakan. Penonton ikut menyanyikan setiap bait—bahkan solo gitar Noel pun dinyanyikan oleh ribuan suara saat Live Forever dipersembahkan untuk pesepakbola Liverpool, Diogo Jota.
Dan tentu saja, Liam tak kehilangan selera humornya. “Kalian kayak sekumpulan Charlotte Churches!” ujarnya setelah mendengar penonton menyanyi dengan sempurna. Ia juga mengejek harga tiket yang selangit: “Jadi, sepadankah tiket seharga £4.000 yang kalian bayar?”
Harga memang tinggi—beberapa tiket berdiri awalnya dijual £155, lalu naik ke £355 karena status “in demand” di Ticketmaster. Tapi itu tak menghentikan jutaan fans berebut tiket saat pengumuman reuni diumumkan tahun lalu dengan pernyataan dramatis:
“Senjata telah dibungkam. Bintang-bintang telah sejajar. Penantian besar telah usai.”
Dan benar saja, Cardiff dibanjiri lautan penggemar Oasis dari Jepang, Argentina, Peru, Spanyol, hingga Korea Selatan. Sebuah pasangan asal Italia menato cincin pernikahan mereka dengan frasa “Live Forever”, sementara seorang wanita hamil dari Inggris menulis “Our Kid” di perutnya—julukan Liam bagi Noel.
Meski setlist tetap setia pada era 90-an (hanya menyelipkan “Little By Little” dari 2002), lagu-lagu itu tak pernah terdengar basi. Justru terasa lebih relevan di tengah kekacauan zaman.
“Is it worth the aggravation to find yourself a job when there’s nothing worth working for?” Liam menyanyikan Cigarettes and Alcohol dengan kemarahan kelas pekerja yang masih membara, disambut sorakan generasi lama dan baru.
Penampilan ditutup dengan pelukan singkat (dan ikonik) antara dua bersaudara yang telah mengukir sejarah dan menghancurkannya dengan tangan mereka sendiri. Tapi malam itu, yang ada hanya Oasis, dan penonton tahu: Mereka telah kembali. Lebih hidup dari sebelumnya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage