MUI: Ibadah Kurban Membuang Hawa Nafsu dan Egoisme

KLIKWARTAKU – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan taushiyah keislaman dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Taushiyah tersebut tertuang dalam surat edaran bertanggal 3 Juni 2025, yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekretaris Jenderal Buya Amirsyah Tambunan.

Dalam seruannya, MUI mengajak umat Islam menjadikan momen Idul Adha sebagai ajang refleksi diri dan peningkatan spiritualitas. Perayaan ini diharapkan menjadi momentum untuk meneladani nilai-nilai keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

“Menyeru kepada masyarakat untuk mengambil hikmah ibadah kurban, yaitu membuang dan mengalahkan hawa nafsu serta egoisme individu dan kelompok, serta lebih mengedepankan kepentingan bersama untuk kebaikan masyarakat luas,” demikian bunyi taushiyah MUI.

Baca Juga:

Wakil Ketua DPR Dorong Dialog soal Kesepakatan Transfer Data Pribadi WNI Indonesia ke AS

MUI juga mengingatkan bahwa kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS adalah teladan luhur tentang kepatuhan mutlak kepada perintah Allah SWT. Keduanya rela berkorban, bahkan atas nama cinta keluarga, demi menjalankan perintah Tuhan.

“Kami meminta seluruh umat Islam untuk meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, yang dengan penuh keikhlasan tunduk pada perintah Allah SWT demi tegaknya agama-Nya,” lanjut pernyataan tersebut.

Lebih lanjut, MUI mengimbau umat Islam agar melaksanakan ibadah kurban secara kolektif sebagai bentuk ketaatan sekaligus kepedulian sosial terhadap sesama, khususnya kaum dhuafa.

Baca Juga:

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Capai 1.000 Meter

“Ibadah kurban harus menjadi gerakan sosial yang memperkuat ikatan kemasyarakatan dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap saudara-saudara yang kurang mampu,” ujar MUI.

“Siapa saja yang memiliki keluasan rezeki tetapi enggan berkurban maka jangan sekali-kali dia mendekat ke tempat shalat kami.” (HR Ahmad)

Di sisi teknis, MUI mengimbau masyarakat untuk menyembelih hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Syariah yang memiliki juru sembelih halal demi menjaga kehalalan dan kebersihan proses penyembelihan.

Baca Juga:

FPI Kecam Penyerangan Tabligh Akbar di Pemalang oleh Kelompok PWI LS

“Jika penyembelihan dilakukan di luar RPH Syariah, pastikan prosesnya sesuai dengan syariat Islam dan tidak mencemari lingkungan sekitar,” tegas MUI.

MUI berharap semangat Idul Adha dapat menguatkan ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan kepedulian sosial dan kesalehan kolektif umat.

Baca Juga:

BNPB Laporan Situasi Bencana Hidrometeorologi dan Geologi