Modal Asing Kabur Lagi, Rupiah Tertekan ke Rp16.390 per Dolar
KLIK WARTAKU – Nilai tukar Rupiah kembali tertekan ke level Rp16.390 per dolar AS pada penutupan Kamis (19/6), di tengah kaburnya modal asing dari pasar domestik.
Sinyal tekanan eksternal kian jelas seiring naiknya premi risiko investasi di Indonesia dan pergeseran portofolio investor global.
Baca Juga:
Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melonjak ke 6,73%, mencerminkan permintaan yang melemah.
Sebaliknya, imbal hasil US Treasury (UST) 10 tahun justru menurun ke 4,391%, memperlebar gap yang menekan daya tarik aset berdenominasi Rupiah.
Dalam rilis resminya, Bank Indonesia melaporkan, sepanjang 16–19 Juni 2025, investor nonresiden melakukan jual neto senilai Rp2,04 triliun.
Baca Juga:
Tekanan terbesar terjadi di pasar saham dengan penjualan bersih Rp1,78 triliun, diikuti penarikan dana sebesar Rp3,72 triliun dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Hanya pasar SBN yang mencatat beli neto, yaitu Rp3,47 triliun.
Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun yang menjadi indikator risiko gagal bayar, melonjak ke 81,59 basis poin pada 19 Juni, dari posisi 76,93 bps sepekan sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di tengah volatilitas global.
Baca Juga:
Secara year-to-date, aliran dana asing mencerminkan tekanan yang konsisten: investor global telah mencatatkan jual neto sebesar Rp47,15 triliun di pasar saham dan Rp28,69 triliun di SRBI.
Meskipun pasar SBN masih mencatat beli neto sebesar Rp44,93 triliun, tren keseluruhan menunjukkan kewaspadaan investor terhadap risiko pasar domestik.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas Rupiah melalui bauran kebijakan moneter serta koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
Baca Juga:
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
HomepageArtikel Terkait
