Menuju Indonesia Bebas ODOL, BUMN Diminta Jadi Teladan

KLIKWARTAKU — Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menginstruksikan seluruh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda di Indonesia untuk mengambil langkah tegas dan proaktif dalam menertibkan praktik over dimension and over loading (ODOL), dengan fokus utama pada lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan proyek-proyek strategis daerah.
Dalam arahannya, Agus menekankan bahwa ODOL bukan sekadar pelanggaran administratif, melainkan ancaman nyata terhadap keselamatan pengguna jalan dan daya tahan infrastruktur nasional.
“Kami ingin seluruh pemangku kepentingan, terutama BUMN dan proyek strategis, menjadi contoh dalam hal ketaatan terhadap regulasi,” tegas Agus. Senin 2 Juni 2025.
Menurut Agus, langkah penertiban itu merupakan bagian dari strategi nasional menuju Indonesia bebas ODOL pada akhir 2025. Untuk mempercepat capaian tersebut, ia sudah memerintahkan beberapa langkah konkret yang harus segera dijalankan oleh jajaran Dirlantas di seluruh wilayah.
“Salah satu instruksi utama adalah pendataan menyeluruh terhadap seluruh mitra transportasi yang digunakan oleh BUMN dan pelaksana proyek strategis, guna memastikan armada yang beroperasi telah sesuai dengan ketentuan dimensi dan muatan kendaraan,” ucap Agus.
Selain itu, Agus meminta agar kegiatan sosialisasi dan edukasi dilakukan secara intensif bersama Dinas Perhubungan dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), khususnya di wilayah industri, pelabuhan, dan zona proyek pembangunan. Itu penting dilakukan untuk memperkuat komitmen lintas sektor.
Agus menyatakan, Polri juga mendorong adanya penandatanganan memorandum of commitment antara pihak BUMN atau proyek strategis dan Polri. Komitmen itu diharapkan menjadi dasar formal untuk memastikan armada yang digunakan dalam kegiatan operasional telah memenuhi standar teknis dan keselamatan.
Tak hanya menyasar instansi pemerintah dan proyek strategis, Agus menambakakan, Polri juga menggandeng pelaku logistik, asosiasi pengusaha truk, serta kontraktor swasta. Mereka didorong untuk turut serta dalam transformasi ini melalui penggantian armada dengan kendaraan yang sesuai spesifikasi, pelatihan keselamatan berkendara bagi pengemudi, serta penerapan teknologi digital seperti logbook dan sistem GPS tracking untuk memantau beban muatan secara real-time.
“Kami tidak melarang kegiatan ekonomi, tetapi kami menolak praktik yang mengorbankan keselamatan. Dengan dukungan penuh dari BUMN dan proyek pembangunan, visi menuju zero ODOL bukan lagi sekadar slogan, tetapi keniscayaan,” pungkas Agus. ***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage