Menteri PU Tegaskan Komitmen Turunkan ICOR di Bawah 6
KLIKWARTAKU – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmennya untuk menurunkan ‘Incremental Capital Output Ratio’ (ICOR) ke bawah angka 6.
“ICOR merupakan indikator penting untuk mengukur efisiensi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, sebuah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh ekonom nasional Prof. Soemitro Djojohadikusumo.” terangnya.
Sejak akhir 2024, Kementerian PU telah mulai mengkaji penerapan ICOR secara sistematis, dan kini menjadikannya sebagai sasaran utama dalam lima tahun ke depan melalui visi pembangunan PU608.
“PU608 mencerminkan tiga target utama: ICOR di bawah 6, tingkat kemiskinan mendekati 0 persen, dan pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen. Visi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Komitmen tersebut juga diperkuat dalam rapat kabinet dua pekan lalu, di mana Menteri Keuangan menegaskan bahwa ICOR menjadi salah satu indikator kinerja yang dipantau secara berkala,” ujar Dody.
Ia menambahkan, kerja sama dengan BPS merupakan langkah konkret untuk memastikan efektivitas setiap program pembangunan infrastruktur. Dengan dukungan data dan analisis dari BPS, Kementerian PU berkomitmen memastikan belanja infrastruktur benar-benar memberikan dampak terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Target kami pada 2025 adalah pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen. Setiap kebijakan akan diarahkan untuk menurunkan ICOR, agar pembangunan semakin efisien dan berkualitas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyambut positif kerja sama ini. Menurutnya, BPS siap mendukung pengukuran efektivitas dan efisiensi program-program Kementerian PU, sekaligus mengembangkan metodologi analisis ICOR agar semakin akurat dan aplikatif.
“Sektor konstruksi adalah sektor padat karya yang memiliki kontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja. Karena itu, penguatan ICOR sangat penting agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberikan dampak maksimal terhadap pertumbuhan,” tegas Amalia.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 5,12 persen, ditopang oleh konsumsi dan investasi. Dengan capaian ini, Indonesia menempati posisi kedua di ASEAN setelah Vietnam, serta kedua di G20 setelah Tiongkok.
Melalui MoU antara Kementerian PU dan BPS, pemerintah optimistis bahwa ICOR dapat terus ditekan. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur tidak hanya menghasilkan aset fisik, tetapi juga secara nyata mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini