klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Masa Depan Pendidikan, Tantangan dan Harapan di Era Digital

Masa Depan Pendidikan, Tantangan dan Harapan di Era Digital

Pendidikan di Era Digital (Gambar Ilustrasi)

KLIKWARTAKU – Di tengah derasnya arus digitalisasi, wajah pendidikan Indonesia perlahan berubah. Mulai dari metode belajar yang tak lagi terpaku pada ruang kelas, hingga kehadiran teknologi yang makin lekat dengan keseharian siswa dan guru.

Namun, di balik kemajuan itu, muncul pula beragam tantangan yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Di sebuah sekolah menengah di pinggiran Kalimantan Barat, Siti Nurhaliza (16) terbiasa belajar melalui perangkat tablet yang disediakan sekolah. Tapi, akses internet yang naik turun sering membuatnya kesulitan mengikuti kelas daring secara penuh.

“Kadang pas lagi semangat belajar, sinyal hilang. Jadinya harus ulang dari awal,” keluhnya sambil menunjukkan aplikasi pembelajaran yang tak bisa dimuat.

Cerita Siti hanyalah satu dari ribuan potret ketimpangan digital di Indonesia. Meski era digital menjanjikan akses pendidikan yang lebih merata, kenyataannya masih banyak siswa di daerah terpencil yang belum merasakan manfaat maksimal dari transformasi ini.

Di sisi lain, guru juga dituntut untuk terus beradaptasi. Tak hanya menguasai materi, mereka juga perlu mahir menggunakan teknologi sebagai alat bantu mengajar.

Iqbal, seorang guru SMK Al-Hasani di Kubu Raya, mengaku awalnya sempat kewalahan.

“Tiba-tiba harus bisa Zoom, Google Classroom, edit video. Tapi lama-lama terbiasa. Demi murid, saya belajar terus,” ujarnya sambil tersenyum.

Pakar pendidikan dari Borne Care Education, Dr. Herman Hofi Munawar, menilai bahwa pendidikan digital ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi membuka peluang besar, namun di sisi lain menuntut kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebijakan yang adaptif.

“Yang kita butuhkan bukan hanya alat, tapi juga budaya digital termasuk kesadaran literasi digital yang kuat bagi guru dan siswa,” tegasnya.

Meskipun tantangan terus mengintai, harapan tetap tumbuh. Komunitas-komunitas literasi digital mulai bermunculan, memberikan pelatihan gratis kepada guru dan orang tua.

Startup edutech lokal juga semakin gencar menghadirkan konten belajar yang relevan dan mudah diakses. Pemerintah pun mulai mempercepat pembangunan BTS dan program digitalisasi sekolah.

Generasi muda kini berada di persimpangan: antara menjadi korban atau pionir perubahan. Dan masa depan pendidikan, pada akhirnya, bergantung pada sejauh mana semua pihak bisa saling bersinergi dari pemerintah, sekolah, komunitas, hingga keluarga.

Seperti kata pepatah lama yang masih relevan hari ini “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.” Maka, mari kita pastikan senjata itu bisa diakses oleh semua anak negeri tanpa terkecuali.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan