Manusia Tikus, Cara Gen Z Bertahan di Tengah Tekanan Hidup
KLIKWARTAKU – Fenomena baru yang tengah ramai diperbincangkan di kalangan anak muda China mendapat sorotan luas di media sosial. Dijuluki “manusia tikus”, sebagian Gen Z memilih menjalani hidup dengan ritme lambat: bangun siang, rebahan seharian, scrolling media sosial, main gim, lalu kembali tidur.
Sekilas terdengar seperti gaya hidup malas. Namun di baliknya, ada pesan yang lebih dalam: bentuk protes pasif terhadap burnout dan kerasnya persaingan dunia kerja yang kian tidak ramah bagi kesehatan mental.
Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi, menyebut bahwa fenomena ini tak lepas dari cara Gen Z memandang tekanan hidup dan pentingnya menjaga kesehatan mental.
“Jadi cara mereka menanggapi burnout sendiri dengan beristirahat, dengan rehat, bukan dengan berusaha melawan burnout yang ada atas kewajiban-kewajiban yang ada,” jelas Adelia, dikutip dari Kompas. com pada Sabtu 14 Juni 2025.
Gen Z dinilai lebih sadar akan pentingnya wellbeing, dan cenderung memilih rehat sebagai upaya menyelamatkan diri dari tekanan berlebih, ketimbang memaksakan diri menuntaskan pekerjaan demi tuntutan eksternal.
“Gen Z yang selalu mengedepankan wellbeing, tentunya akan memilih untuk menolong diri sendiri daripada menyelesaikan pekerjaannya dahulu,” tambahnya.
Meski demikian, Adelia mengingatkan bahwa gaya hidup “manusia tikus” tidak seharusnya dijadikan alasan untuk lepas dari tanggung jawab.
Menarik diri dari kewajiban tanpa upaya menyelesaikannya terlebih dahulu, menurutnya, bisa menjadi kurang tepat dan menimbulkan efek jangka panjang yang merugikan diri sendiri.
Fenomena ini menjadi potret nyata bagaimana Gen Z menghadapi kerasnya dunia dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya. Tantangan ke depan adalah menemukan titik tengah, menjaga kesehatan mental tanpa melupakan tanggung jawab.
Sebab dalam realitas hidup, healing dan struggling terkadang perlu berjalan berdampingan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage