Beranda Ekonomi Literasi Keuangan Nasional Tembus 66%

Literasi Keuangan Nasional Tembus 66%

Oleh Era Sampurna - 10 Agustus 2025, 14:06

KLIK WARTAKU – Tingkat literasi keuangan nasional Indonesia tercatat mencapai 66,46% pada 2024, menurut Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) OJK.

Meski menunjukkan kemajuan, skor ini masih di bawah rata-rata global berdasarkan survei OECD 2023 yang menempatkan Indonesia pada angka 57 dari skala 100, sementara rata-rata dunia 60,3.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menegaskan bahwa percepatan literasi keuangan, khususnya di era digital, memerlukan pendekatan yang inklusif dan relevan.

“Akses keuangan digital berkembang sangat cepat, namun peningkatan literasi keuangan masih menjadi tantangan. Untuk itu, kita butuh talenta digital yang tidak hanya technology savvy, tetapi juga memiliki orientasi pada dampak nyata,” ujar Destry dalam diskusi Strategi Pengembangan Talenta Digital untuk Akselerasi Literasi Keuangan Digital di Jakarta International Convention Center (JICC), 9 Agustus 2025.

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 yang mengusung misi pembangunan berkeadilan, termasuk kesetaraan gender.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menekankan bahwa perempuan harus hadir bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam transformasi keuangan digital.

Bank Indonesia memperkuat literasi keuangan melalui sinergi kebijakan, edukasi humanis, dan pemanfaatan teknologi digital.

Salah satu langkah terbaru adalah penerbitan Buku Kajian Pemetaan Kompetensi Literasi Keuangan Digital sebagai panduan edukasi di berbagai segmen masyarakat, mulai dari UMKM, pelajar, pekerja migran, hingga masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kegiatan KKI 2025 hari ketiga juga diisi dengan pameran UMKM, talkshow, dan business matching yang memperluas akses pasar serta mendorong digitalisasi layanan keuangan.

Keterlibatan dominan UMKM perempuan menjadi katalis inklusi sosial dan ekonomi, sejalan dengan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (Stranas LIK).