Libur Panjang Sekolah: Harapan Belanja di Tengah Ekonomi Lesu

KLIK WARTAKU – Libur panjang sekolah tahun ini tiba di saat yang krusial. Di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi, pemerintah melihat masa libur semester genap ini sebagai peluang untuk menggerakkan kembali konsumsi domestik.

Anak-anak sekolah di berbagai provinsi mulai libur sejak pekan ketiga Juni hingga pertengahan Juli. Pemerintah berharap momen ini dapat meningkatkan belanja keluarga, terutama di sektor transportasi, pariwisata, dan kebutuhan pokok.

Untuk memaksimalkan momentum tersebut, sejumlah stimulus disiapkan:

Baca Juga:

Babak Baru Poros Strategis Jakarta-Moskow

• Diskon tiket kereta, kapal laut, dan pesawat domestik

• Potongan tarif tol nasional

• Bantuan sosial seperti BSU, kartu sembako, dan subsidi iuran JKK bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta

  Baca Juga:

  

  BI: Uang Beredar Tumbuh, Tapi Kredit Mulai Melambat

Kebijakan ini ditujukan agar keluarga tetap memiliki daya beli selama masa liburan, meskipun harga kebutuhan pokok dan energi belum sepenuhnya stabil.

Sektor informal dan pelaku usaha kecil di sektor wisata dan kuliner juga sangat bergantung pada perputaran uang selama masa liburan. Pemerintah daerah pun diimbau aktif mendorong promosi wisata lokal agar belanja tidak hanya terpusat di kota besar.

Baca Juga:

APINDO Peringatkan Perda Kawasan Tanpa Rokok Bisa Ganggu Ekonomi Pontianak