Lembaga Konservasi Born Free Serukan Boikot Kebun Binatang Demi Kesejahteraan Kera Besar
KLIKWARTAKU — Organisasi perlindungan satwa internasional, Born Free Foundation (BFF), menyerukan boikot terhadap kebun binatang di seluruh Inggris demi menghentikan praktik penahanan kera besar seperti orangutan, gorila, dan simpanse yang dinilai tidak etis dan merugikan kesejahteraan hewan.
Melalui laporan terbarunya, BFF menyatakan bahwa praktik memelihara kera besar di kebun binatang adalah “ketinggalan zaman, tidak etis, dan merugikan”. Mereka menyerukan penghentian bertahap penangkaran satwa primata ini, termasuk yang berada di Chester Zoo dan Blackpool Zoo, dua kebun binatang dengan koleksi terbesar kera besar di Inggris.
Menurut data BFF, terdapat lebih dari 300 kera besar di kebun binatang Inggris, dengan 43 ekor berada di wilayah barat laut. Chester Zoo memelihara 18 simpanse, tujuh orangutan Kalimantan barat laut, dan delapan orangutan Sumatera. Sementara Blackpool Zoo memiliki empat gorila dataran rendah barat dan enam orangutan Kalimantan.
Kritik Keras dan Dukungan dari Tokoh Lingkungan
Laporan BFF menyebut bahwa kera besar dalam penangkaran kerap mengalami stres kronis, obesitas, penyakit jantung, hingga gangguan mental. Mereka menyebut dampak penahanan ini sebagai “bencana” yang ditandai dengan kelahiran mati, penyakit degeneratif, hingga perubahan perilaku ekstrem.
Kampanye BFF ini mendapat dukungan dari Chris Packham, penyiar dan naturalis kenamaan Inggris. Ia menegaskan, “Semua bukti menunjukkan bahwa perubahan besar sangat diperlukan. Kera besar tidak boleh lagi dipenjara demi hiburan kita.”
Chris Lewis dari BFF juga menegaskan, “Menahan makhluk hidup sekompleks kera besar demi hiburan publik tidak bisa lagi dibenarkan dari segi sains, kesejahteraan hewan, maupun keselamatan publik.”
Tanggapan dari Kebun Binatang
Menanggapi seruan ini, Dr Kirsten Pullen, Kepala Konservasi Chester Zoo, mengatakan bahwa tanpa kebun binatang, spesies seperti orangutan Sumatera dan Kalimantan yang sangat terancam punah bisa benar-benar hilang dari muka bumi.
“Kera besar di sini hidup di habitat khusus yang dirancang dengan cermat dan dirawat oleh tim ahli primata yang memahami kebutuhan fisik, emosional, dan sosial setiap individu,” jelas Dr Pullen. Ia bahkan mengundang BFF untuk datang dan menyaksikan langsung bagaimana kebun binatang dijalankan sesuai standar konservasi global.
Pihak Blackpool Zoo juga membela diri. “Kami sangat mendukung perkembangan praktik terbaik dalam kesejahteraan hewan. Kera besar yang kami pelihara semuanya masuk dalam kategori sangat terancam punah,” ujar juru bicara kebun binatang tersebut.
Latar Belakang Born Free Foundation
Didirikan pada tahun 1984 oleh pasangan aktor Bill Travers dan Virginia McKenna, bersama putra mereka Will Travers, Born Free Foundation terinspirasi dari film klasik “Born Free” (1966) yang mengisahkan kisah nyata konservasionis Joy Adamson dan singa betina peliharaannya, Elsa, di Kenya.
Sejak saat itu, BFF aktif menyuarakan hak hidup satwa liar di alam bebas, serta menentang praktik-praktik penahanan satwa demi hiburan publik.
Seruan boikot dari Born Free Foundation ini memicu kembali perdebatan global soal etika penahanan satwa liar di kebun binatang. Di tengah krisis kepunahan spesies, muncul pertanyaan besar: mana yang lebih penting — konservasi atau kebebasan satwa?***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage