klikwartaku.com
Beranda Internasional Ledakan Pusat Data di Querétaro Picu Kekhawatiran Krisis Air di Meksiko

Ledakan Pusat Data di Querétaro Picu Kekhawatiran Krisis Air di Meksiko

Investasi miliaran dolar membanjiri Querétaro, ibu kota pusat data Meksiko. Namun, ledakan pembangunan pusat data ini memicu kontroversi karena tingginya konsumsi air di tengah krisis kekeringan terburuk seabad terakhir. Foto: Tangkapan layar YouTube CNBC International

KLIKWARTAKU — Di balik keindahan arsitektur kolonial dan megahnya akuaduk batu bersejarah, Querétaro kini dikenal dengan wajah barunya: ibu kota pusat data Meksiko. Raksasa teknologi seperti Microsoft, Amazon Web Services, Google, hingga ODATA terus membangun fasilitas server raksasa di wilayah ini.

Diperkirakan lebih dari US$10 miliar investasi pusat data akan mengalir ke Querétaro dalam dekade mendatang. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan kecerdasan buatan (AI) yang membutuhkan kapasitas server besar.

Namun, di balik peluang ekonomi, muncul kekhawatiran serius. Pusat data dikenal haus energi dan air karena sistem pendinginnya.

Data menunjukkan: Microsoft mengoperasikan tiga pusat data di Querétaro yang menggunakan 40 juta liter air per tahun. Pusat data kecil dengan sistem pendingin evaporasi bisa menghabiskan 25,5 juta liter air per tahun. Google melaporkan konsumsi air globalnya meningkat 28 persen dalam satu tahun menjadi 8,1 miliar galon.

Padahal, Querétaro tahun lalu mengalami kekeringan terburuk dalam 100 tahun, membuat pasokan air bagi warga dan pertanian terganggu.

“Air yang ada justru diprioritaskan untuk industri, bukan untuk masyarakat. Kami butuh air untuk hidup, bukan untuk server,” ujar Teresa Roldán, aktivis lingkungan setempat.

Organisasi Bajo Tierra Museo del Agua juga menyoroti kebijakan publik yang dinilai lebih berpihak pada industri dibanding pemenuhan kebutuhan dasar warga.

Selain air, polusi udara juga jadi sorotan. Pusat data umumnya mengandalkan genset diesel sebagai cadangan listrik, yang bisa menambah pencemaran udara di kawasan sekitar.

Meski mendapat kritik, pemerintah negara bagian Querétaro menegaskan bahwa alokasi air ada di bawah kewenangan Komisi Air Nasional, bukan pemerintah lokal. Sementara perusahaan pusat data berkilah bahwa mereka beroperasi sesuai regulasi yang berlaku.

Namun, dengan tren pertumbuhan AI global, pakar memprediksi pembangunan pusat data di Querétaro akan terus berlanjut.

“Industri ini akan terus berkembang seiring pertumbuhan AI. Masa depan Querétaro sebagai hub pusat data masih akan semakin besar,” kata Arturo Bravo, Country Manager Ascenty.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan