klikwartaku.com
Beranda Internasional Kyiv Dihujani Serangan Drone Saat Putin Tolak Tawaran Damai Trump

Kyiv Dihujani Serangan Drone Saat Putin Tolak Tawaran Damai Trump

Ilustrasi Serangan udara besar-besaran Rusia kembali mengguncang ibu kota Ukraina, Kyiv.

KLIKWARTAKU – Serangan udara besar-besaran Rusia kembali mengguncang ibu kota Ukraina, Kyiv, Jumat 4 Juli 2025 dini hari. Sedikitnya satu orang tewas dan 26 lainnya luka-luka setelah ratusan drone dan rudal menghantam hampir seluruh distrik kota tersebut.

Langit Kyiv dipenuhi asap pekat dan bau menyengat sisa ledakan. Suara dentuman besar dan tembakan pertahanan udara terdengar sepanjang malam. Militer Ukraina mencatat serangan kali ini merupakan yang terbesar sejak invasi penuh Rusia dimulai pada 2022, dengan total 550 drone dan 11 rudal diluncurkan, memecahkan rekor sebelumnya.

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Usai pembicaraan itu, Trump menyatakan kekecewaannya karena Putin menolak menghentikan perang.

“Rusia sekali lagi menunjukkan bahwa mereka tidak berniat mengakhiri perang,” tegas Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui Telegram. Ia menyebut serangan ini sebagai salah satu yang paling “sengaja dan sinis” sejak perang dimulai, dan menyerukan dunia internasional, khususnya AS, untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow.

Kyiv Jadi Sasaran Utama

Peringatan serangan udara berbunyi selama lebih dari delapan jam. Angkatan Udara Ukraina menyebut Kyiv sebagai target utama, di mana 72 dari 550 drone berhasil menembus sistem pertahanan.

Video yang dibagikan Dinas Darurat Ukraina menunjukkan kobaran api besar dan upaya pemadam kebakaran di berbagai titik kota. Puing-puing bangunan berserakan, sementara jenazah seorang korban ditemukan di distrik Svyatoshynsky.

Infrastruktur penting seperti jalur kereta api, sekolah, gedung, dan kendaraan dilaporkan rusak parah. Bahkan, Konsulat Polandia di Kyiv juga mengalami kerusakan.

Selain Kyiv, wilayah Sumy, Kharkiv, Dnipropetrovsk, dan Chernihiv turut diserang. Sementara di sisi lain, Rusia melaporkan seorang wanita tewas akibat serangan drone Ukraina di wilayah Rostov dekat perbatasan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan besar-besaran ini sebagai balasan atas “aksi teroris” rezim Kyiv.

Putin Tetap Keras Kepala, Trump Kecewa

Usai berbicara dengan Putin, Trump menyatakan kekecewaannya yang mendalam. “Saya sangat kecewa dengan percakapan hari ini. Saya rasa dia (Putin) belum ingin menghentikan perang, dan itu sangat disayangkan,” kata Trump kepada wartawan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan operasi militer akan terus berlanjut hingga semua tujuan Rusia tercapai. “Selama belum memungkinkan secara diplomatik, kami akan terus melanjutkan ‘Operasi Militer Khusus’,” ujarnya.

Putin sendiri baru-baru ini mengatakan bahwa “seluruh Ukraina adalah milik kami”, menegaskan ambisinya untuk mengembalikan Ukraina ke dalam pengaruh Rusia.

Pasokan Senjata AS ke Ukraina Terhambat

Di tengah intensitas serangan yang meningkat, Ukraina menghadapi tantangan baru: penghentian sementara pasokan senjata dari AS. Keputusan ini membuat Kyiv waspada akan berkurangnya kemampuan pertahanan udara di tengah gempuran Rusia yang semakin agresif.

Trump membantah sepenuhnya menghentikan pasokan, namun menyalahkan mantan Presiden Joe Biden karena telah “mengosongkan stok senjata AS”. Sementara itu, Sekjen NATO Mark Rutte berharap AS tetap fleksibel agar Ukraina mendapat persenjataan yang dibutuhkan.

Jerman dikabarkan sedang menjajaki pembelian sistem pertahanan udara Patriot dari AS untuk dikirimkan ke Ukraina.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan