Kunjungan Menteri Israel ke Kompleks Al-Aqsa Picu Kecaman Internasional, Diduga Langgar Status Quo
KLIKWARTAKU — Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, kembali menjadi pusat kontroversi internasional setelah terlihat memimpin doa di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Tindakan ini dianggap melanggar perjanjian status quo yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan memicu gelombang kecaman dari dunia Arab serta Palestina.
Dalam foto dan video yang beredar, Ben-Gvir (yang dikenal sebagai tokoh sayap kanan ultra-nasionalis) tampak memimpin doa Yahudi di area yang oleh umat Yahudi dikenal sebagai Temple Mount, sementara bagi umat Muslim merupakan lokasi Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.
Perjanjian status quo yang berlaku sejak 1967 memperbolehkan umat Yahudi mengunjungi area tersebut namun melarang aktivitas ibadah non-Muslim di sana. Namun, menurut Waqf (badan wakaf Islam yang mengelola situs) Ben-Gvir termasuk di antara 1.250 warga Yahudi yang naik ke kompleks pada Minggu pagi.
Reaksi Keras dari Dunia Arab dan Palestina
Pemerintah Yordania, yang memiliki peran historis sebagai penjaga situs suci tersebut, mengecam tindakan Ben-Gvir sebagai provokasi yang tidak dapat diterima.
Hamas menyebut aksi itu sebagai pendalaman agresi terhadap rakyat Palestina, sementara juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa Ben-Gvir telah melintasi semua garis merah.
Israel Klaim Tak Ubah Kebijakan
Menyikapi situasi, kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa tidak ada perubahan dalam kebijakan resmi Israel soal status quo di Al-Aqsa. Namun, para pengamat menilai bahwa tindakan Ben-Gvir justru mengindikasikan sebaliknya.
Narasi Provokatif dan Ancaman Gaza
Dalam pernyataannya di lokasi, Ben-Gvir tidak hanya mengaitkan kunjungannya dengan video sandera yang dirilis Hamas, tapi juga kembali menyerukan agar Israel menduduki seluruh wilayah Gaza dan mendorong “emigrasi sukarela” warga Palestina — yang oleh banyak pihak dianggap sebagai upaya pemindahan paksa dan berpotensi masuk dalam kategori kejahatan perang.
Diketahui, Ben-Gvir juga telah dikenai sanksi oleh pemerintah Inggris atas tuduhan menghasut kekerasan terhadap komunitas Palestina di Tepi Barat.
Ketegangan Kian Meningkat
Dengan meningkatnya kunjungan dan aktivitas provokatif dari pejabat tinggi Israel ke situs sensitif tersebut, para analis memperingatkan potensi eskalasi konflik yang lebih luas, mengingat kompleks Al-Aqsa selalu menjadi pemicu utama bentrokan di masa lalu.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage