Kota El-Fasher di Sudan Hadapi Kelaparan Massal, WFP: Warga Bertahan Hidup dengan Pakan Ternak
KLIKWARTAKU — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras terkait situasi kemanusiaan di kota El-Fasher, wilayah barat Darfur, Sudan, yang kini menghadapi kelaparan massal akibat blokade berkepanjangan oleh kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Badan Pangan Dunia (WFP) mengungkapkan bahwa selama lebih dari satu tahun, mereka tidak dapat mengirimkan bantuan pangan ke kota tersebut melalui jalur darat. Akibatnya, sekitar 300.000 warga yang masih terjebak di El-Fasher kini berada dalam kondisi kelaparan ekstrem.
“Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup,” ujar Eric Perdison, Direktur Regional WFP untuk Afrika Timur dan Selatan.
Warga Bertahan Hidup dengan Limbah dan Pakan Ternak
Laporan WFP menunjukkan bahwa harga bahan makanan melambung tinggi dan pasokan sangat langka. Warga dilaporkan mengkonsumsi limbah makanan dan pakan ternak demi bertahan hidup.
Seorang gadis berusia delapan tahun bernama Sondos, yang berhasil melarikan diri bersama keluarganya, menggambarkan kondisi di El-Fasher: “Hanya ada kelaparan dan bom.”
Situasi Semakin Memburuk, Anak-anak Alami Malnutrisi Akut
UNICEF menambahkan bahwa 38 persen anak-anak di bawah lima tahun yang tinggal di kamp pengungsi di dalam dan sekitar El-Fasher menderita malnutrisi akut. Banyak dari mereka digambarkan sudah “tinggal kulit dan tulang”.
“Kami berada di ambang kerusakan yang tak bisa diperbaiki terhadap satu generasi anak-anak,” kata perwakilan UNICEF di Sudan, Sheldon Yett.
Perang Saudara Berkepanjangan: RSF Vs Militer Sudan
Sudan jatuh ke dalam perang saudara sejak April 2023 setelah konflik kekuasaan pecah antara militer yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan mantan sekutunya RSF. El-Fasher adalah benteng terakhir militer Sudan di Darfur, yang kini terus digempur oleh RSF.
Pemerintah Sudan telah memberikan izin kepada WFP untuk mengirimkan truk bantuan ke El-Fasher. Namun, misi kemanusiaan tersebut masih tertahan karena belum ada kepastian dari pihak RSF mengenai jeda tembak untuk akses pengiriman.
Tragedi Berulang: Blokade, Evakuasi, dan Krisis Gizi
Lebih dari satu juta orang telah mengungsi dari El-Fasher sejak konflik pecah, termasuk ribuan yang melarikan diri dari kamp pengungsi Zamzam yang direbut RSF pada April lalu.
WFP menyebut bahwa meskipun telah berhasil memberikan bantuan ke beberapa wilayah lain di Darfur, musim hujan yang akan datang berpotensi menutup akses darat sepenuhnya, membatalkan capaian kecil yang telah diraih.
Sementara itu, laporan dari Sudan News Agency menyebut bahwa Jenderal Burhan telah menyetujui gencatan senjata sementara, namun RSF menolaknya. Mereka menuduh gencatan tersebut akan dimanfaatkan untuk mengirim senjata dan pasokan ke pasukan pemerintah.
Kebutuhan Mendesak dan Seruan Global
Organisasi internasional menyerukan aksi cepat dan skala besar untuk menyelamatkan warga El-Fasher sebelum terlambat. “Kita gagal bertindak dengan urgensi yang dibutuhkan. Ini adalah bencana yang dapat dicegah,” ujar Yett.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage