klikwartaku.com
Beranda Internasional Kontroversi Jembatan Kereta Api Vysehrad: Antara Pelestarian Sejarah dan Modernisasi Transportasi di Praha

Kontroversi Jembatan Kereta Api Vysehrad: Antara Pelestarian Sejarah dan Modernisasi Transportasi di Praha

Jembatan Kereta Api Vysehrad, yang membentang di atas Sungai Vltava dan menjadi ikon arsitektur Praha selatan. Foto: tangkapan layer YouTube Don Lindio

KLIKWARTAKU — Sebuah jembatan baja tua berusia 123 tahun menjadi pusat perdebatan publik di ibu kota Ceko. Jembatan Kereta Api Vysehrad, yang membentang di atas Sungai Vltava dan menjadi ikon arsitektur Praha selatan, kini terancam dibongkar.

Rencana tersebut menuai kritik tajam dari warga, arsitek, dan pelestari warisan budaya, yang menilai jembatan tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari lanskap sejarah kota.

“Panorama jembatan ini dengan latar belakang benteng Vysehrad memiliki nilai visual setara dengan Jembatan Charles dan Kastil Praha. Ini bagian dari jiwa kota,” kata Petr Tej, arsitek dan insinyur jembatan yang tergabung dalam Vysehrad Bridge Foundation.

Rencana Bongkar dan Kritik Warga

Otoritas Kereta Api Ceko berencana membongkar jembatan yang dibangun pada tahun 1902 tersebut karena dinilai sudah terlalu korosif dan hanya bisa menahan 60 persen kapasitas lalu lintas saat ini. Padahal, menurut mereka, jembatan ini mengangkut lebih dari 75 persen lalu lintas kereta api di Praha, Republik Ceko.

Sebagai gantinya, jembatan baru dengan tiga jalur akan dibangun di lokasi yang sama. Sementara struktur lama akan dipindahkan 8 km ke selatan ke distrik Modrany dan dijadikan jembatan untuk pejalan kaki dan pesepeda.

Namun, gagasan relokasi ini juga menuai tentangan. Aktivis menyebut bahwa lebar sungai di Modrany jauh lebih kecil. Sehingga jembatan industri perkotaan seperti Vysehrad akan tampak asing dan tidak kontekstual di tengah padang rumput.

Pelestarian atau Modernisasi?

Studi dari Vysehrad Bridge Foundation justru menunjukkan bahwa hanya 15 persen dari struktur baja yang perlu diganti, bertolak belakang dengan klaim pemerintah yang menyebut 70 persen perlu diganti. Mereka mengusulkan agar jembatan tetap dipertahankan di tempatnya, direnovasi, dan dibangun jembatan tambahan di sebelahnya untuk jalur ketiga — solusi yang dinilai lebih hemat dan minim gangguan lalu lintas.

Usulan ini telah mendapat dukungan dari UNESCO dan lebih dari 25.000 warga Praha yang menandatangani petisi daring.

“Tak ada konflik antara transportasi modern dan pelestarian budaya. Justru keduanya bisa saling mendukung,” kata Tomas Bistricky, dermawan dan salah satu pendiri yayasan tersebut.

Pemerintah Jadi Penentu Akhir

Kepala Departemen Persiapan Konstruksi dari Otoritas Kereta Api, Pavel Paidar, menegaskan proyek jembatan baru adalah solusi terbaik untuk jangka panjang, seiring dengan proyeksi pertumbuhan penumpang kereta api.

“Kami harus memilih antara menjaga warisan atau memenuhi kebutuhan transportasi masa depan. Sayangnya, dua hal ini sulit disatukan,” ujarnya.

Sementara itu, keputusan akhir ada di tangan pemerintah Republik Ceko, yang harus menyeimbangkan antara identitas arsitektur bersejarah Praha dengan tuntutan modernisasi infrastruktur.

Pertanyaan pun menggantung: Akankah Praha memilih untuk menjaga jiwanya, atau berlari mengejar efisiensi zaman?***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan